Nanning (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Gubernur Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, Lan Tianli, dalam rangkaian kunjungan kerja ke China untuk membicarakan perluasan investasi dan perdagangan kedua negara.

"Saya senang dapat bertemu dengan Gubernur Lan Tianli di kota Nanning Guangxi. Terima kasih atas sambutan hangat dan keramahan yang diberikan kepada saya dan delegasi selama berkunjung ke Guangxi," kata Ma'ruf Amin di Liyuan Ressort, Nanning, provinsi Guangxi, China pada Sabtu.

Ma'ruf Amin menyampaikan hal tersebut pada sela-sela rangkaian kunjungan kerja ke tiga kota di China yaitu Fuzhou, Nanning dan Shanghai.

"Kunjungan saya kali ini adalah untuk memenuhi undangan pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) ke China-ASEAN Expo ke-20. Hari ini juga saya akan bertemu dengan PM Li Qiang untuk membahas kerja sama bilateral antara kedua negara," tambah Wapres.

Sedangkan Gubernur Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang Lan Tianli juga memberikan pujian kepada Indonesia.

"Saya pernah melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan Juni 2017, pandangan yang sangat indah di Indonesia, rakyat yang ramah tamah di Indonesia memberikan bayangan yang mendalam dan sangat mempesona bagi saya," kata Lan Tianli.

Gubernur Lan Tianli mengatakan ia merasa terhormat dengan kunjungan Wapres Ma'ruf Amin ke provinsi Guangxi.

"Terima kasih setulus-tulusnya kepada para delegasi dan yang mulia untuk kehadirannya dalam China-ASEAN Expo di provinsi Guangxi, kota Nanning," ungkap Lan Tianli.

Nilai investasi provinsi Guangxi ke Indonesia mencapai 2,34 miliar dolar AS pada 2022 atau naik 66,64 persen yang berasal dari 53 perusahaan. Salah satu perusahaan yang berinvestasi adalah Wulling yang sudah membangun pabrik di kawasan industri di Jawa Barat.

Sedangkan nilai perdagangan antara provinsi Guangxi dan Indonesia adalah 2,4 juta dolar AS pada 2022 dengan mayoritas adalah mineral serta minyak dan gas.

Wuling berencana untuk memperluas investasi keluar negeri khususnya untuk membuat kemudi sebelah kanan.

Wilayah Otonomi Guangxi berdiri pada 1958. Wilayah tersebut memiliki populasi suku minoritas terbesar di China, yang terdiri atas 12 suku: Zhuang, Han, Yao, Miao, Dong, Mulao, Maonan, Hui, Jing, Shui, Yi dan Gelao.

Populasi wilayah pada 2022 mencapai 57,43 juta dengan 22,44 juta adalah suku minoritas atau 39,07 persen dari total populasi. Guangzi memiliki 14 kota dan 111 kabupaten dan distrik di baik di daratan maupun perairan.

Guanxi juga menjadi satu-satunya provinsi yang berbatasan langsung dengan negara-negara anggota ASEAN baik di daratan maupun laut sehingga provinsi itu menggelar China-AEAN Expor dan China-ASEAN Business and Investment Summit dalam 19 tahun berturut-turut.

Hadir mendampingi Gubernur Guangxi pada pertemuan ini, Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional Komite Guangxi Zhou Jiabin, Kepala Sekretaris Pemerintah Guangxi Zhong Dezhi, Direktur Jenderal Biro Keagamaan Guangxi Li Zhenlin, Deputi Direktur Jenderal Kantor Urusan Luar Negeri Guangxi Zhoutong dan Deputi Direktur Jenderal Biro Komersial Guangxi Li Jian.

Sementara Wapres didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi serta Konsul Jenderal RI Guangzhou Ben Perkasa Drajat.

Baca juga: Wapres Ma'ruf tiba di Nanning untuk hadiri China-ASEAN Expo 2023
Baca juga: China ingin terus tingkatkan hubungan dengan Indonesia
Baca juga: Wapres undang pelaku bisnis halal China berinvestasi di Indonesia