Kemendikbudristek: Kurasi dukung pengamen Surabaya naik kelas
16 September 2023 18:27 WIB
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid di Alun-Alun Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Surabaya (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menyatakan program kurasi musik jalanan mampu mendukung pengamen-pengamen Surabaya untuk naik kelas.
“Musisi Jalanan yang sudah terkurasi dan terdata, berhak mendapatkan fasilitas berekspresi di ruang publik yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek,” katanya kepada Antara di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Program kurasi terhadap musisi jalanan sendiri dilaksanakan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ) dengan adanya sinergi bersama berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah (pemda) hingga pemerintah pusat termasuk Kemendikbudristek.
Kurasi dilakukan agar mampu menyaring musisi-musisi jalanan yang berkualitas sehingga mereka semakin mempunyai ruang dan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya kepada publik.
Baca juga: Kemendikbudristek beri penghargaan pada lima pengelola ruang ekspresi
Nantinya, musisi jalanan yang sudah terkurasi dan terdata berhak mendapatkan fasilitas berekspresi di ruang publik yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek, pemda dan berbagai pihak lain.
“Mereka juga akan mampu mandiri membangun kerja sama kepada pemilik ruang publik yang dimiliki oleh swasta,” ujar Hilmar.
Program kurasi ini sudah berjalan di lima kota termasuk Surabaya, Jawa Timur, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 14 sampai 15 September 2023 dan diikuti oleh 140 musisi jalanan dengan yang berhasil lolos kurasi sebanyak 138 musisi.
Hilmar mengatakan melalui adanya program kurasi ini diharapkan musisi jalanan Surabaya bisa mendapat pengakuan oleh masyarakat terutama terkait karya-karya yang mereka ciptakan.
Terlebih lagi, IMJ dan Kemendikbudristek juga memfasilitasi memberikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada para musisi jalanan yang lolos kurasi sehingga mereka dapat mengembangkan ekosistemnya termasuk soal pendapatan.
Pendiri Institut Musisi Jalanan (IMJ) Andi Malewa menjelaskan meski program kurasi ini dapat diikuti oleh seluruh musisi jalanan namun nantinya akan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para musisi.
Persyaratan itu di antaranya adalah terkait attitude atau sikap para musisi seperti dari sisi penampilan yang rapi, sopan dan santun serta kualitas bermusik mereka yakni terkait suara, karya dan sebagainya.
“Sebanyak 138 musisi Surabaya lolos kualifikasi. Kita menjadi saksi musisi jalanan Surabaya layak untuk naik kelas,” kata Andi.
Baca juga: IMJ imbau musisi jalanan ikuti proses kurasi UPT Malioboro
Baca juga: Festival buka kesempatan musisi jalanan tingkatkan kemampuan
“Musisi Jalanan yang sudah terkurasi dan terdata, berhak mendapatkan fasilitas berekspresi di ruang publik yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek,” katanya kepada Antara di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Program kurasi terhadap musisi jalanan sendiri dilaksanakan oleh Institut Musik Jalanan (IMJ) dengan adanya sinergi bersama berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah (pemda) hingga pemerintah pusat termasuk Kemendikbudristek.
Kurasi dilakukan agar mampu menyaring musisi-musisi jalanan yang berkualitas sehingga mereka semakin mempunyai ruang dan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya kepada publik.
Baca juga: Kemendikbudristek beri penghargaan pada lima pengelola ruang ekspresi
Nantinya, musisi jalanan yang sudah terkurasi dan terdata berhak mendapatkan fasilitas berekspresi di ruang publik yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek, pemda dan berbagai pihak lain.
“Mereka juga akan mampu mandiri membangun kerja sama kepada pemilik ruang publik yang dimiliki oleh swasta,” ujar Hilmar.
Program kurasi ini sudah berjalan di lima kota termasuk Surabaya, Jawa Timur, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 14 sampai 15 September 2023 dan diikuti oleh 140 musisi jalanan dengan yang berhasil lolos kurasi sebanyak 138 musisi.
Hilmar mengatakan melalui adanya program kurasi ini diharapkan musisi jalanan Surabaya bisa mendapat pengakuan oleh masyarakat terutama terkait karya-karya yang mereka ciptakan.
Terlebih lagi, IMJ dan Kemendikbudristek juga memfasilitasi memberikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada para musisi jalanan yang lolos kurasi sehingga mereka dapat mengembangkan ekosistemnya termasuk soal pendapatan.
Pendiri Institut Musisi Jalanan (IMJ) Andi Malewa menjelaskan meski program kurasi ini dapat diikuti oleh seluruh musisi jalanan namun nantinya akan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para musisi.
Persyaratan itu di antaranya adalah terkait attitude atau sikap para musisi seperti dari sisi penampilan yang rapi, sopan dan santun serta kualitas bermusik mereka yakni terkait suara, karya dan sebagainya.
“Sebanyak 138 musisi Surabaya lolos kualifikasi. Kita menjadi saksi musisi jalanan Surabaya layak untuk naik kelas,” kata Andi.
Baca juga: IMJ imbau musisi jalanan ikuti proses kurasi UPT Malioboro
Baca juga: Festival buka kesempatan musisi jalanan tingkatkan kemampuan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: