Tanah Bumbu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, panen padi bersama gabungan kelompok jaya tani di Kecamatan Batulicin seluas 283 hektare saat musim kemarau.

"Pada Oktober 2023, kurang lebih petani padi juga akan panen padi seluas 1000 hektare di Kecamatan Kusan tengah," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Robby Chandra di Batulicin, Sabtu.

Dia mengatakan, para petani bisa panen padi hingga dua sampai tiga kali dalam satu tahun karena lahan pertanian mereka pada tadah hujan dan tidak jauh dari Sungai Kusan.

Varietas bibit padi yang mereka tanam adalah varietas unggul seperti Mekongga, Inpari, Inpari IR Nutri Zinc dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil ubinan produktivitas padi sawah, rata-rata hasil panen petani mencapai 6,5 ton per hektare.

Baca juga: Panen raya petani di Jawa Barat meningkat 12,3 ton padi per-hektare

"Target tanam padi pada periode 2023 mencapai 17.610 hektare, namun untuk hasilnya kami belum bisa menghitung karena sebagian masih dalam proses panen," jelasnya.

Di perkirakan Robby, capaian produksi gabah dari target tanam tersebut akan terpenuhi mengingat Kabupaten Tanah Bumbu memiliki siklus iklim berbeda dengan kabupaten lain di Kalimantan Selatan.

"Di saat kabupaten lain mengalami musim penghujan, di Tanah Bumbu mengalami musim kemarau," terangnya.

Dia juga mengatakan, para petani menyiasati dengan jadwal tanam padi lebih awal sehingga mereka masih tersedia air saat musim tanam, ketika memasuki musim kemarau petani sudah mulai panen.

Untuk terus mendukung swasembada pangan, pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Sebelumnya juga memfasilitasi alat panen padi yang dikelola oleh Dinas Pertanian.

"Alhamdulillah panen musim kemarau kali ini atau "el nino", para petani bisa panen pada di musim tanam ke II dan hasilnya cukup memuaskan," jelas Robby.

Baca juga: Petani Lebak panen padi 5.500 Ha saat musim kemarau