Vilnius (ANTARA) - Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mencabut kewarganegaraan Lithuania pensiunan atlet seluncur es (skater) Olimpiade Margarita Drobiazko pada Jumat (15/9) karena dukungannya terhadap Rusia.

Lithuania yang pernah dikuasai oleh Moskow namun kini menjadi anggota Uni Eropa dan NATO, kini menjadi negara pengkritik utama Rusia dan pendukung Ukraina setelah invasi Rusia tahun lalu.

Drobiazko (52 tahun) lahir di Moskow dan dibesarkan serta dilatih di wilayah yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet, namun dia diberikan kewarganegaraan Lithuania pada 1993.

Bersama rekannya dari Lithuania, ia mewakili Lithuania di lima Olimpiade. Prestasi tertinggi mereka adalah menempati posisi kelima di Olimpiade Salt Lake City pada tahun 2002.

Dewan penasihat kewarganegaraan presiden memberikan suara mendukung pencabutan kewarganegaraan Drobiazko pada Kamis, karena dia memberikan "dukungan terbuka terhadap federasi Rusia".

Sebelumnya, Departemen Migrasi mengatakan Drobiazko telah melanggar sumpahnya dengan bekerja sama dengan Rusia sehingga mendiskreditkan Lithuania.

Hal ini merujuk pada hubungan profesional dan pribadi Drobiazko dengan Tatiana Navka, istri juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Nauseda melucuti Drobiazko dan rekannya dari dekorasi negara Lituania tahun lalu, setelah mereka menari dalam pertunjukan seluncur es di Sochi, Rusia, yang dibawakan oleh Navka.

Dalam surat pengajuannya ke dewan penasihat kewarganegaraan, yang diajukan dalam bahasa Rusia, Drobiazko mengatakan dia yakin tariannya di pertunjukan es di Rusia memperkuat prestise Lithuania di panggung dunia.

Dia menambahkan bahwa Rusia dan Ukraina "membutuhkan dukungan emosional untuk menghindari kebencian yang bersifat seperti binatang".

"Sejauh yang saya pahami, saya dituduh tidak mengungkapkan posisi politik saya secara terbuka. Tapi bukankah saya punya hak, menurut Konstitusi Lithuania, untuk tidak menyuarakan posisi saya jika saya tidak bisa, tidak mau, atau tidak siap untuk melakukannya?" katanya dalam surat pengajuan tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS minta warganya tinggalkan Belarus, Lithuania tutup perbatasan
Baca juga: Negara-negara Baltik tak akan lagi pakai listrik Rusia mulai 2025