Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi melakukan sosialisasi Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah bersama Bank Indonesia (BI) sebagai bentuk mencintai dan bangga atas mata uang negara.

"Uang itu enak. Siapa yang tidak mau uang. Hanya orang gila yang tidak mau uang. Tetapi kita juga harus bijak dalam mempergunakan uang," kata Wali Kota Maidi saat sosialisasi Gerakan Cinta Bangga dan Paham Rupiah di Kecamatan Taman, Madiun, Jumat.

Untuk itu, lanjutnya, sosialisasi harus terus dilakukan dengan harapannya masyarakat bisa semakin memahami karakteristik rupiah dan bijak dalam mempergunakan rupiah.

Cinta rupiah, kata dia, tidak hanya diwujudkan dalam berhemat dalam penggunaannya. Namun juga kemauan dan kemampuan masyarakat untuk mengenali, merawat, dan menjaga.

Cinta Rupiah, menurutnya, merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, dan menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu.

Baca juga: BI ajak pelajar Papua beri edukasi cinta rupiah ke masyarakat

"Dengan mengenali rupiah ini setidaknya masyarakat juga tidak dibodohi dari ulah orang-orang yang memalsukan uang," katanya.

Wali kota menambahkan selain cinta masyarakat juga harus bangga rupiah. Gerakan bangga rupiah ini merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.

Sedang terkait paham rupiah, kata dia, masyarakat harus memahami fungsi rupiah dalam perekonomian. Masyarakat harus bisa memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.

"Karenanya harus bijak dan harus berhemat. Ini mata uang negara kita, mari kita cintai, banggakan, dan pahami," ujarnya.

Baca juga: Bank Indonesia antisipasi peredaran uang palsu di Papua Barat
Baca juga: BI Bali bekali cinta, bangga dan paham rupiah kepada guru penggerak