Jakarta (ANTARA) - Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXIII telah menghasilkan tujuh capaian sebagai wujud kontribusi untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Ketua Umum ISEI Pusat Perry Warjiyo menyampaikan, ISEI berkontribusi bagi ekonomi nasional melalui penguatan sinergi antara pengambil kebijakan, dunia usaha, serta akademisi. Upaya tersebut dikenal sebagai konsep Academic, Business, dan Government (ABG).

“Ada tujuh capaian dan kemajuan pesat ISEI dalam memberikan kontribusi untuk pemikiran dan kebijakan bagi perekonomian nasional, dan kemajuan dunia akademik Indonesia. Ini sejalan dengan tema Sidang Pleno ISEI XXIII dan Seminar Nasional 2023 ini yaitu peran ISEI dalam memperkuat sinergi untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi menuju Indonesia maju," kata Perry dalam acara Sidang Pleno ISEI XXIII dan Seminar Nasional ISEI 2023 di Bengkulu, Jumat.

Adapun capaian pertama dari Sidang Pleno ISEI yaitu, ISEI mengimplementasikan secara nyata Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) ISEI yang forward looking, terstruktur dan terpadu, serta mampu menjadi arahan dalam implementasi bagi pengurus pusat maupun daerah.

Kedua, ISEI merumuskan pemikiran lanjutan sebagaimana yang tertuang dalam Buku Kajian Kebijakan Publik (KKP) edisi keempat. Buku tersebut merupakan substansi dari pemikiran-pemikiran ISEI kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, dunia usaha dan akademisi untuk memperkuat sinergi kebijakan.

Ketiga, Jurnal Ekonomi Indonesia (JEI) milik ISEI berhasil mencapai Indeks Nasional Sinta 4. Pada tahun ini, ISEI juga menyelenggarakan Call for Paper yang mana total artikel yang disubmit mencapai 195 artikel.

Keempat, Lembaga Akreditasi untuk Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) yang dibentuk ISEI telah mencapai kemajuan yang signifikan di mana total pengajuan akreditasi berhasil mencapai 680 pengajuan pada tahun 2023.

"LAMEMBA merupakan lembaga yang bertugas untuk melakukan proses akreditasi untuk Program Studi di Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi," jelas Perry.

Kelima, ISEI telah mempublikasikan hasil kajian dengan menggunakan Indeks Survei Ekonomi Indonesia (ISEI Index) yang melibatkan 3.500 anggota ISEI sebagai responden. Secara umum, hasil survei menunjukkan penurunan persepsi ekonomi antara lain karena meningkatnya ketidakpastian global dan perilaku 'wait and see' dari pelaku dunia usaha.

Keenam, ISEI mempererat sinergi dan turut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan nasional maupun internasional. Salah satunya seperti keterlibatan ISEI sebagai tuan rumah The Federation of ASEAN Economic Associations (FAEA) tahun 2023.

Dan ketujuh, penguatan inklusifitas organisasi dan anggota ISEI. Hal tersebut antara lain tercermin pada revitalisasi situs web ISEI, serta kenaikan jumlah cabang hingga mencapai 51 dan anggota ISEI mencapai 7.000 di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Perry menyampaikan tantangan yang perlu diantisipasi dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi Indonesia, yaitu pertama, perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan berisiko menimbulkan kerentanan

Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) ke China, Indonesia dan India.

Ketiga, perubahan demografi yang semakin menua di negara maju (aging population) dan bonus demografi di Indonesia sehingga membawa perubahan pada sumber pertumbuhan ke sektor jasa dan UMKM.

Keempat, digitalisasi yang turut berperan menahan dampak pandemi, serta kelima, inklusi dan ekonomi hijau yang perlu direspons dengan baik.

Tak hanya menjabarkan tantanganperekonomian, Sidang Pleno ISEI XXIII juga telah merumuskan lima strategi pokok untuk menjawab tantangan yang tersebut.

Pertama, perlunya penguatan sinergi kebijakan Pemerintah, Bank Indonesia, dan KSSK dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Kedua, pentingnya mendorong hilirisasi baik di sektor pertambangan, pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Ketiga, akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan,

"Keempat, dapat mendorong inklusi dan ekonomi hijau, serta kelima, peningkatan peran ISEI dalam pemikiran dan perumusan bagi Pemerintah, dunia usaha, dan akademik," pungkasnya.

Baca juga: ISEI ungkap adanya perubahan siklus ekonomi pada 2025

Baca juga: ISEI dorong hilirisasi yang berkaitan dengan UMKM