Anyaman rotan motif Bulungan tampil pada pameran Kriyanusa 2023
15 September 2023 20:26 WIB
Ketua Keranawan Lemiyan Fatmawati menampilkan berbagai produk kerajinan anyaman bermotif khas Bulungan pada acara Kriyanusa 2023 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) di Jakarta, Jumat (15/9/2023). (ANTARA/Hana Kinarina)
Jakarta (ANTARA) - Keranawan Lemiyan yang merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Kalimantan Utara memboyong kerajinan anyaman bermotif khas Bulungan di Kriyanusa 2023.
"Ruang lingkup kami untuk promosi masih terbatas. Dengan adanya pameran kriya, kami bisa menampilkan produk sekaligus cerita lokal," kata Ketua Keranawan Lemiyan Fatmawati dalam acara Kriyanusa 2023 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) di Jakarta, Jumat.
Fatmawati memulai usaha di bidang kerajinan anyaman bermotif khas Bulungan sejak tahun dan mulai bergabung dengan Dekranasda Bulungan, Kalimantan Utara pada 2021.
Keranawan Lemiyan menampilkan berbagai produk anyaman bermotif Bulungan, seperti tas maupun dompet.
Dengan bergabung bersama Dekranasda Bulungan, Keranawan Lemiyan mengikuti berbagai pameran kriya sehingga berhasil meraup keuntungan hingga Rp30 juta dalam setiap pameran, termasuk yang dilaksanakan di tingkat kabupaten.
Ia merinci, keuntungan total itu didapat dari rata-rata penjualan tiap produk yang dapat memberikan keuntungan sebesar Rp350ribu hingga Rp400 ribu.
Selain meraup keuntungan, lanjut Fatmawati, pameran ekonomi kreatif seperti Kriyanusa 2023 juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan lokal di balik setiap produk kepada pengunjung maupun pembeli.
"Kami biasanya pasarkan lewat Facebook, banyak yang beli dari medsos itu, tapi tetap masih belum banyak yang tahu cerita lokal di baliknya karena kurang tertarik bertanya online," ujar Fatmawati.
Fatmawati menceritakan salah satu motif dari anyaman Bulungan adalah Marakau.
Pembuatan tas anyaman dengan motif Marakau mengharuskan pengrajin untuk mengunyah kencur dalam setiap proses pembuatannya yang pertama. Jika melanggar aturan tersebut, pengrajin akan mengalami gangguan jiwa.
Dengan menghadiri pameran seperti Kriyanusa 2023, ia berharap Keranawan Lemiyan dapat menjaring saluran bantuan modal sehingga dapat memberdayakan lebih banyak lagi perempuan Bulungan dalam melestarikan anyaman rotan bermotif Bulungan.
Tidak kalah penting, Fatmawati berharap sektor ekonomi kreatif dapat menjadi jalan untuk memandirikan perempuan-perempuan lokal.
Baca juga: Menkop UKM: Alat deteksi kematangan buah peluang baru di pasar modern
Baca juga: Kemenkop UKM gandeng BPS pendataan lengkap koperasi dan UMKM
"Ruang lingkup kami untuk promosi masih terbatas. Dengan adanya pameran kriya, kami bisa menampilkan produk sekaligus cerita lokal," kata Ketua Keranawan Lemiyan Fatmawati dalam acara Kriyanusa 2023 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) di Jakarta, Jumat.
Fatmawati memulai usaha di bidang kerajinan anyaman bermotif khas Bulungan sejak tahun dan mulai bergabung dengan Dekranasda Bulungan, Kalimantan Utara pada 2021.
Keranawan Lemiyan menampilkan berbagai produk anyaman bermotif Bulungan, seperti tas maupun dompet.
Dengan bergabung bersama Dekranasda Bulungan, Keranawan Lemiyan mengikuti berbagai pameran kriya sehingga berhasil meraup keuntungan hingga Rp30 juta dalam setiap pameran, termasuk yang dilaksanakan di tingkat kabupaten.
Ia merinci, keuntungan total itu didapat dari rata-rata penjualan tiap produk yang dapat memberikan keuntungan sebesar Rp350ribu hingga Rp400 ribu.
Selain meraup keuntungan, lanjut Fatmawati, pameran ekonomi kreatif seperti Kriyanusa 2023 juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan lokal di balik setiap produk kepada pengunjung maupun pembeli.
"Kami biasanya pasarkan lewat Facebook, banyak yang beli dari medsos itu, tapi tetap masih belum banyak yang tahu cerita lokal di baliknya karena kurang tertarik bertanya online," ujar Fatmawati.
Fatmawati menceritakan salah satu motif dari anyaman Bulungan adalah Marakau.
Pembuatan tas anyaman dengan motif Marakau mengharuskan pengrajin untuk mengunyah kencur dalam setiap proses pembuatannya yang pertama. Jika melanggar aturan tersebut, pengrajin akan mengalami gangguan jiwa.
Dengan menghadiri pameran seperti Kriyanusa 2023, ia berharap Keranawan Lemiyan dapat menjaring saluran bantuan modal sehingga dapat memberdayakan lebih banyak lagi perempuan Bulungan dalam melestarikan anyaman rotan bermotif Bulungan.
Tidak kalah penting, Fatmawati berharap sektor ekonomi kreatif dapat menjadi jalan untuk memandirikan perempuan-perempuan lokal.
Baca juga: Menkop UKM: Alat deteksi kematangan buah peluang baru di pasar modern
Baca juga: Kemenkop UKM gandeng BPS pendataan lengkap koperasi dan UMKM
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: