Sepak Bola Nasional
Erick dengarkan aspirasi pimpinan suporter sepak bola di Yogyakarta
15 September 2023 20:03 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir (tengah) bersorak saat menyaksikan pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2024 antara Indonesia melawan Chinese Taipei di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2023). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU
Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mendengarkan langsung aspirasi puluhan pimpinan suporter klub sepak bola Liga 1 dan Liga 2 di Yogyakarta, Jumat.
"Hari ini saya bersama Komite Adhoc Suporter ketemu para pimpinan suporter untuk mendengarkan aspirasi, kira-kira keinginan suporter seperti apa," kata Erick dalam keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Jumat.
Didampingi Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, Erick bertemu lebih dari 50 pimpinan suporter dari Liga 1 maupun Liga 2, mulai dari suporter Persija, Persib, Persebaya, PSS, PSIM, PSMS, hingga Persipura.
Dalam acara pra-lokakarya suporter sepak bola nasional itu, Erick menuturkan suporter merupakan bagian penting dalam transformasi sepak bola Indonesia.
Dia mengatakan suporter merupakan bagian dari tradisi yang sudah mendarah daging dalam sepak bola nasional.
Baginya, tradisi dan keberlanjutan merupakan kunci dalam membangun sepak bola.
Baca juga: Erick Thohir: Timnas U-17 harus punya nyali tinggi di Piala Dunia U-17
Erick mencontohkan bagaimana Jepang dengan tradisi dan keberlanjutan dengan membangun kedisiplinan, tata kelola kompetisi yang bagus, menghasilkan timnas yang hebat, bahkan mampu mengalahkan tim kuat seperti Jerman.
"Ini lah kenapa kalau saya bilang salam sepak bola, jawabnya tradisi. Tradisi dan kontinyu ini yang akan menjadi kekuatan kita," ucap Erick.
Erick menyampaikan apa yang didorong para suporter, salah satunya bagaimana bisa bekerja sama lebih erat antara suporter, PT Liga, pemilik klub, dan PSSI menjadi jembatan.
Erick pun mendorong para suporter membuat sejumlah program dalam workshop untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Hari ini saya datang ingin lebih banyak mendengar baru kita diskusi. Ini bukan pidato dengerin saya, terus saya pulang, tidak. Saya justru mau mendengarkan karena tidak mungkin transformasi sepak bola Indonesia terjadi kalau kita tidak dorong transformasi suporter," kata Erick.
Baca juga: Erick: Negara yang sepak bolanya maju memerlukan bantuan pemerintah
"Hari ini saya bersama Komite Adhoc Suporter ketemu para pimpinan suporter untuk mendengarkan aspirasi, kira-kira keinginan suporter seperti apa," kata Erick dalam keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Jumat.
Didampingi Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, Erick bertemu lebih dari 50 pimpinan suporter dari Liga 1 maupun Liga 2, mulai dari suporter Persija, Persib, Persebaya, PSS, PSIM, PSMS, hingga Persipura.
Dalam acara pra-lokakarya suporter sepak bola nasional itu, Erick menuturkan suporter merupakan bagian penting dalam transformasi sepak bola Indonesia.
Dia mengatakan suporter merupakan bagian dari tradisi yang sudah mendarah daging dalam sepak bola nasional.
Baginya, tradisi dan keberlanjutan merupakan kunci dalam membangun sepak bola.
Baca juga: Erick Thohir: Timnas U-17 harus punya nyali tinggi di Piala Dunia U-17
Erick mencontohkan bagaimana Jepang dengan tradisi dan keberlanjutan dengan membangun kedisiplinan, tata kelola kompetisi yang bagus, menghasilkan timnas yang hebat, bahkan mampu mengalahkan tim kuat seperti Jerman.
"Ini lah kenapa kalau saya bilang salam sepak bola, jawabnya tradisi. Tradisi dan kontinyu ini yang akan menjadi kekuatan kita," ucap Erick.
Erick menyampaikan apa yang didorong para suporter, salah satunya bagaimana bisa bekerja sama lebih erat antara suporter, PT Liga, pemilik klub, dan PSSI menjadi jembatan.
Erick pun mendorong para suporter membuat sejumlah program dalam workshop untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Hari ini saya datang ingin lebih banyak mendengar baru kita diskusi. Ini bukan pidato dengerin saya, terus saya pulang, tidak. Saya justru mau mendengarkan karena tidak mungkin transformasi sepak bola Indonesia terjadi kalau kita tidak dorong transformasi suporter," kata Erick.
Baca juga: Erick: Negara yang sepak bolanya maju memerlukan bantuan pemerintah
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: