Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Jakbar) menekankan peran tokoh masyarakat, organisasi masyarakat serta tokoh agama untuk mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar berlangsung sukses, aman dan damai.
"Untuk tujuan itu, kita sudah berupaya mengajak dan merangkul seluruh elemen masyarakat dari mulai dari tokoh masyarakat, organisasi masyarakat (ormas), tokoh agama," kata Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Ia menyebut tokoh-tokoh tersebut berperan besar untuk menjaga ketertiban dan keamanan anggota atau komunitas masing-masing, berikut masyarakat umum.
Ia menjelaskan, kelompok seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan forum-forum kemasyarakatan lainnya itu punya anggotanya masing-masing.
"Nah tokoh, berikut anggota mereka itu punya peran penting untuk kawal Pemilu 2024," ujar Uus.
Baca juga: Pemilih pemula di Jakbar didorong gunakan hak pilih pada Pemilu 2024
Oleh karena itu, kata Uus, pihaknya senantiasa mengajak masyarakat umum dan ormas, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama mengawal Pemilu 2024 agar berlangsung damai dan tertib.
"Kemarin, Kamis (14/9), sudah kami berkumpul dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakbar, FKUB dan yang lain. Kita kumpulkan elemen masyarakat yang dihadiri juga oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko). Ada Kapolres, TNI, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri," kata Uus.
Uus menyebut, semua pihak telah sepakat untuk bersama-sama menjaga Jakarta Barat tetap aman terkendali pada masa Pemilu 2024.
"Baik itu Pemilu Legislatif, Pemilihan Presiden, maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2024," kata Uus.
Mata telinga
Secara terpisah, Kepala Suku Badan (Kasuban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Mohammad Matsani menyebutkan bahwa ada sekitar 37 orang anggota FPK binaannya yang berasal dari berbagai macam etnis.
Baca juga: DKI gencarkan sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula
"Anggotanya itu dari berbagai etnis, termasuk Tionghoa, India, Arab dan yang lainnya. Mereka menjaga harmonisasi kehidupan antaretnis, antargolongan di Jakarta Barat, menjaga kebinekaan," kata Matsani.
Sementara itu, kata Matsani, FKDM binaannya memiliki sebanyak 475 anggota, mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kota.
"Jumlahnya itu ada 475 orang, mulai dari tingkat kelurahan sampai tingkat kota. Di Jakbar anggota FKDM di setiap kelurahan itu ada tujuh orang, di setiap kecamatan sembilan orang dan di tingkat kota ada 11 orang," kata Matsani.
FKDM, lanjut Matsani, ditugaskan untuk mendeteksi dini kondisi-kondisi ancaman, tantangan, hambatan, gangguan yang ada di wilayah masing-masing.
"Gangguan yang diakibatkan oleh ulah manusia atau bencana alam. Jadi, kita ada mata dan telinganya," kata Matsani.
Baca juga: Pemprov DKI perkuat netralitas ASN pada Pemilu 2024
Jakarta Barat tekankan peran tokoh masyarakat kawal Pemilu 2024
15 September 2023 19:49 WIB
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto saat ditemui pada Jumat (15/9/2023). ANTARA/Risky Syukur/am.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: