"Kami bantu branding dan digital marketing, bagaimana promosi ini mampu meningkatkan penjualan mereka hingga 35 persen," katanya saat mengunjungi Hetero Space Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Terkait dengan pemasaran berbasis digital tersebut, pihaknya juga sudah melakukan dialog dengan kementerian terkait, salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait dengan pemanfaatan media sosial.
"Bagaimana medsos yang bisa kita gunakan sebagai sarana promosi tidak justru membunuh UMKM kita karena nilai penjualan yang makin menurun," katanya.
Apalagi, dikatakannya, impor juga makin tinggi sehingga berdampak pada persaingan yang juga makin ketat.
"Kami harus memastikan UMKM harus menjadi pemain dan menciptakan lapangan kerja. Dalam hal ini, kami melakukan kolaborasi," katanya.
Ia mengatakan kolaborasi sudah dilakukan dengan media sosial Tiktok. Melalui Tiktok Shop, menurut dia pelaku UMKM akan terbantu dari sisi promosi sehingga mampu meningkatkan omzet.
Apalagi, menurut dia saat, ini pengguna Tiktok di Indonesia mencapai 100 juta pengguna. Hal tersebut dinilai sangat tinggi, ditambah lagi pengguna internet di Indonesia berkisar 8-9 jam/hari.
Baca juga: Menparekraf targetkan penambahan desa wisata
Baca juga: Menparekraf dukung pengajuan Salatiga jadi anggota kota kreatif dunia