Agregator dinilai penting tingkatkan bisnis UMKM Kriya
15 September 2023 16:19 WIB
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koperasi dan UKM Suzana Ramadhani Teten Masduki (tengah) berfoto bersama usai menghadiri Pameran Kriyanusa 2023 di Jakarta, Jumat, (15/9/2023). (ANTARA/Aprillio Abdullah Akbar)
Jakarta (ANTARA) - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koperasi dan UKM Suzana Ramadhani Teten Masduki menilai, agregator atau perusahaan yang menampung ragam produk UMKM berperan penting dalam meningkatkan skala bisnis pelaku UMKM sektor kriya.
“Peran agregator, asosiasi, dan sebagainya harus mempunyai kontribusi sangat kuat untuk bisa menaikkan nilai dari kualitas produk UMKM di kriya,” kata Suzana di Jakarta, Jumat.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Pameran Kriyanusa 2023 dengan tema "Kriya Unggul, Indonesia Maju".
Suzana menjelaskan bahwa dalam kebanyakan kasus, pemilik UMKM bertanggung jawab atas pemasaran, akuntansi, serta peran sebagai juru bicara, dan mereka harus mengurus semua aspek tersebut sendiri.
“Saat ada permintaan pasar yang banyak, kapasitasnya tidak terpenuhi. Kemudian ketika kapasitasnya terpenuhi kualitasnya sedikit menurun dari standar tersebut,” ungkap Suzana.
Oleh karena itu, ia mendorong para pelaku UMKM kriya untuk bermitra dengan para agregator agar mereka dapat memanfaatkan berbagai fasilitas sehingga produk UMKM yang dihasilkan mampu naik kelas.
Suzana menyebutkan, salah satu tugas dan fungsi agregator adalah untuk menjaga kualitas dan kapasitas produk UMKM.
Dia menjelaskan bahwa sektor kriya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena berperan sebagai pilar utama dalam penyerapan tenaga kerja.
Menurut Suzana, kemitraan antara pelaku UMKM kriya dengan agregator memiliki potensi untuk membentuk merek nasional yang dapat membangkitkan kepercayaan dan rasa peduli terhadap produk-produk UMKM Indonesia.
“Jadi bukan lagi brand saya, atau brand kamu, tapi akan menjadi brand Indonesia,” ujar Suzana.
Industri kriya, lanjut Suzana, sangat membutuhkan peran dari agregator-agregator hebat, sehingga produk UMKM yang dihasilkan mampu memiliki daya saing di kancah internasional.
Adapun Ketua Panitia Pameran Kriyanusa 2023 Sri Suparni Bahlil mengatakan bahwa Pameran Kriyanusa 2023 yang berlangsung mulai 13 hingga 17 September 2023 tersebut merupakan salah satu upaya Dekranas dalam pengembangan kapasitas pelaku usaha kriya.
"Kegiatan pameran ini merupakan salah satu wujud nyata Dekranas dalam upaya pengembangan kapasitas pelaku usaha kriya yang bertujuan untuk lokal mendorong penciptaan dan pengembangan produk-produk kriya lokal sekaligus melestarikan citra budaya seluruh daerah di Indonesia," tutur Sri pada Rabu (13/9).
Sri menuturkan bahwa pameran Kriyanusa menghadirkan sebanyak 307 stan pameran yang berasal dari dekranasda provinsi, kabupaten/kota, kementerian, serta lembaga. Sri mengatakan, pameran tersebut melibatkan persaingan nasional untuk mengembangkan dan menampilkan produk unggulan khas Indonesia.
Baca juga: Kemenkop komitmen tingkatkan kualitas UMKM melalui hilirisasi
Baca juga: Pandu Sjahrir: ASEAN QR Code dapat perluas pasar UMKM
“Peran agregator, asosiasi, dan sebagainya harus mempunyai kontribusi sangat kuat untuk bisa menaikkan nilai dari kualitas produk UMKM di kriya,” kata Suzana di Jakarta, Jumat.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Pameran Kriyanusa 2023 dengan tema "Kriya Unggul, Indonesia Maju".
Suzana menjelaskan bahwa dalam kebanyakan kasus, pemilik UMKM bertanggung jawab atas pemasaran, akuntansi, serta peran sebagai juru bicara, dan mereka harus mengurus semua aspek tersebut sendiri.
“Saat ada permintaan pasar yang banyak, kapasitasnya tidak terpenuhi. Kemudian ketika kapasitasnya terpenuhi kualitasnya sedikit menurun dari standar tersebut,” ungkap Suzana.
Oleh karena itu, ia mendorong para pelaku UMKM kriya untuk bermitra dengan para agregator agar mereka dapat memanfaatkan berbagai fasilitas sehingga produk UMKM yang dihasilkan mampu naik kelas.
Suzana menyebutkan, salah satu tugas dan fungsi agregator adalah untuk menjaga kualitas dan kapasitas produk UMKM.
Dia menjelaskan bahwa sektor kriya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena berperan sebagai pilar utama dalam penyerapan tenaga kerja.
Menurut Suzana, kemitraan antara pelaku UMKM kriya dengan agregator memiliki potensi untuk membentuk merek nasional yang dapat membangkitkan kepercayaan dan rasa peduli terhadap produk-produk UMKM Indonesia.
“Jadi bukan lagi brand saya, atau brand kamu, tapi akan menjadi brand Indonesia,” ujar Suzana.
Industri kriya, lanjut Suzana, sangat membutuhkan peran dari agregator-agregator hebat, sehingga produk UMKM yang dihasilkan mampu memiliki daya saing di kancah internasional.
Adapun Ketua Panitia Pameran Kriyanusa 2023 Sri Suparni Bahlil mengatakan bahwa Pameran Kriyanusa 2023 yang berlangsung mulai 13 hingga 17 September 2023 tersebut merupakan salah satu upaya Dekranas dalam pengembangan kapasitas pelaku usaha kriya.
"Kegiatan pameran ini merupakan salah satu wujud nyata Dekranas dalam upaya pengembangan kapasitas pelaku usaha kriya yang bertujuan untuk lokal mendorong penciptaan dan pengembangan produk-produk kriya lokal sekaligus melestarikan citra budaya seluruh daerah di Indonesia," tutur Sri pada Rabu (13/9).
Sri menuturkan bahwa pameran Kriyanusa menghadirkan sebanyak 307 stan pameran yang berasal dari dekranasda provinsi, kabupaten/kota, kementerian, serta lembaga. Sri mengatakan, pameran tersebut melibatkan persaingan nasional untuk mengembangkan dan menampilkan produk unggulan khas Indonesia.
Baca juga: Kemenkop komitmen tingkatkan kualitas UMKM melalui hilirisasi
Baca juga: Pandu Sjahrir: ASEAN QR Code dapat perluas pasar UMKM
Pewarta: Aprillio Abdullah Akbar
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: