“Kalau mau hamil jangan main-main, tapi kalau mau main-main jangan sampai hamil," kata Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Hasto menyoroti angka kehamilan tidak diinginkan di DKI Jakarta yang masih cukup tinggi, meskipun angka stunting tercatat sudah sesuai dengan target nasional.
Baca juga: Dokter sarankan ibu hamil risiko tinggi melakukan skrining NIPT
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting tertinggi di DKI Jakarta ada di Kabupaten Kepulauan Seribu, yakni sebesar 20,50 persen, dan terendah di Kota Jakarta Selatan sebesar 11,90 persen.
"Kontrasepsi penting untuk mencegah stunting, karena masih banyak ibu-ibu yang kesundulan (hamil terlalu cepat setelah melahirkan). Hamil terlalu dekat ini menyiksa anak yang disusui dan anak yang ada dalam kandungan," tuturnya.
Baca juga: Orang tua perlu dalam kondisi sehat saat rencanakan kehamilan
Saat ini, BKKBN memiliki aplikasi elektronik siap nikah siap hamil (elsimil), yang berguna untuk pengisian data bagi calon pengantin, karena di dalamnya memuat edukasi terkait kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan pencegahan kanker.
Baca juga: Sensitif beri edukasi pernikahan dan kehamilan lewat "Positif Journey"