Jakarta (ANTARA) - Konversi sepeda motor dari konsumsi bahan bakar minyak ke energi listrik aksi nyata upaya transisi energi yang bisa dilakukan setiap individu, ujar tenaga ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan, Sripeni Inten Cahyani.

"Program transisi energi paling konkret yang bisa dilakukan oleh setiap individu warga negara Indonesia yang peduli kepada udara bersih dan peduli kepada kesehatan, konversi ini bisa dilakukan," kata Inten di acara Seminar Nasional 2023 Ikatan Alumni SMA Xaverius I Palembang, di Jakarta Pusat pada Kamis.

Inten menuturkan program konversi motor listrik memberikan manfaat baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Untuk manfaat kepada masyarakat, dengan mengubah bahan bakar sepeda motor menjadi energi listrik maka biaya pengisian daya dapat lebih murah dibandingkan BBM.

Sementara manfaat untuk pemerintah, kata Inten, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta meningkatkan pertumbuhan industri lokal.

Baca juga: Kementerian ESDM Gelar Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor Listrik Untuk Siswa Kejuruan Mataram
"Program ini akan bisa memberikan leverage pertumbuhan ekonomi yang besar, mendorong peningkatan industri lokal karena TKDN-nya (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 40 persen," ujarnya.

Inten menambahkan, karena manfaat tersebut pemerintah berupaya mendorong masyarakat untuk melakukan konversi sepeda motor listrik maupun membeli kendaraan listrik dengan memberikan insentif.

"Sehingga bagaimana cara menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan ini, mau menggunakan kendaraan listrik, pemerintah memberikan insentif," kata Inten.

Kementerian ESDM, terang Inten, awalnya memiliki target untuk mengonversi 10 ribu motor listrik pada tahun ini, tetapi setelah program itu mendapat insentif dari pemerintah target itu meningkat menjadi 50 ribu unit.

Sementara untuk jangka panjang, Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 6 juta unit sepeda motor telah dikonversi menjadi berbahan bakar listrik pada 2030.

Pemenuhan target tersebut dimulai dengan melakukan konversi terhadap kendaraan operasional di lingkungan Kementerian ESDM.

"Kami telah menyelesaikan 2 unit di tahun 2021 dan 100 unit tahun 2021-2022, 100 unit semuanya adalah plat merah kendaraan operasional milik Kementerian ESDM," kata Inten.

Baca juga: Kementerian ESDM implementasikan KBLBB dengan konversi motor listrik