Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini cenderung bergerak stabil seiring fundamental ekonomi Indonesia yang relatif masih positif.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah nilainya sebesar enam poin menjadi Rp9.726 dibanding sebelumnya (1/5) di posisi Rp9.720 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih stabil terhadap dolar AS, persepsi fundamental ekonomi Indonesia yang masih baik menahan pelemahan lebih jauh," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan dana asing yang masih terus masuk ke regional Asia termasuk ke Indonesia akan mendorong pertubuhan ekonomi. Derasnya dana asing yang masuk itu ditandai dengan naiknya harga aset di Asia termasuk properti dan saham.

"Kendati ekonomi Asia masih dianggap sebagai motor ekonomi dunia, tetapi IMF juga mengingatkan kemungkinan terjadinya `overheating` ekonomi. Hal itu biasanya ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan tingginya inflasi," kata dia.

Ia mengemukakan IMF tetap mempertahankan ekonomi Asia tumbuh 7,1% dengan dukungan pertumbuhan ekonomi Cina, India, dan Indonesia.

"Kami perkirakan nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran sempit antara Rp9.710-Rp9.740 per dolar AS," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp9.728 dibanding posisi sebelumnya senilai Rp9.730 per dolar AS.
(KR-ZMF/B008)