Formula 1
Mercedes yakin bisa hadapi dominasi Red Bull pada F1 2024
14 September 2023 11:04 WIB
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton keluar dari garasi saat akan mengikuti sesi latihan Formula 1 GP Belanda, di Sirkuit Zandvoort, Zandvoort, Belanda, Jumat (25/8/2023). ANTARA FOTO/Reuters-Stephanie Lecocq/hp.
Jakarta (ANTARA) - Bos tim balap Mercedes Toto Wolff yakin timnya dapat bersaing ketat menghadapi Red Bull pada musim depan berbekal langkah dan strategi yang baru-baru ini dilakukan oleh McLaren dan Aston Martin sebagai inspirasi.
Ia merujuk pada performa baik Aston Martin dari 2022 hingga 2023 dan paket peningkatan pertengahan musim yang cukup besar yang mampu membuat McLaren bersaing pada musim ini.
“Dari posisi kami saat ini, kami hanya perlu langkah seperti yang telah dicapai McLaren dan Aston Martin dalam sekali jalan, bukan peningkatan (yang sifatnya perlahan), tapi peningkatan yang membuat kami lebih cepat untuk kembali ke (performa terbaik). Jadi, ya, menurut saya kemungkinan itu bisa dilakukan,” kata Wolff dikutip dari laman resmi Formula 1, Kamis.
Setelah memenangkan delapan gelar konstruktor secara berturut-turut, Mercedes mengalami awal yang menantang di era baru F1 pada 2022 dan masih berjuang untuk kembali ke jalur yang lebih kompetitif.
Tim berjuluk Silver Arrows itu berada di urutan kedua klasemen konstruktor, tertinggal 310 poin di belakang Red Bull yang telah memenangkan setiap balapan sejak Grand Prix Abu Dhabi tahun lalu dan tampaknya siap meraih gelar ganda lainnya.
Ketika ditanya apakah tim mengetahui apa yang secara spesifik ingin mereka lakukan pada mobil berikutnya, Wolff mengatakan telah memiliki sejumlah gagasan.
Baca juga: McLaren bawa desain livery spesial untuk GP Singapura dan Jepang
“Saya pikir kami memiliki beberapa arahan; jika kami tahu itu akan jauh lebih mudah. Mobil sangat tidak dapat diprediksi dan kurang cengkeraman sehingga banyak hal yang perlu kami atasi,” kata Wolff.
“Kami hanya perlu menyatukan semua komponen agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam mobil, jadi saya tidak akan menyebutkan satu hal pun,” ujarnya menambahkan.
Mengenai prospek langsung Mercedes, Wolff juga mempertimbangkan peluang mereka di Grand Prix Singapura akhir pekan ini di Marina Bay Street Circuit yang memiliki downforce tinggi dan diperkirakan lebih cocok untuk mobil W14 mereka.
“Dari tahun lalu hingga tahun ini kami harus berhati-hati dengan prediksi kami. Tapi, kami tidak tahu (apakah prediksi itu benar). Tim-tim dari posisi kedua hingga keenam bisa jadi sangat berdekatan, itulah kami, Ferrari, McLaren, dan Aston Martin,” kata pria asal Austria itu.
“Tapi kami secara konsisten mencetak poin dengan dua mobil, kami kokoh di posisi kedua dalam klasemen konstruktor. Jadi, kami akan memberikan pekerjaan terbaik mengingat kurangnya performa mobil,” imbuhnya.
Baca juga: Red Bull sebut Ricciardo tak berpeluang untuk ikuti GP Singapura
Baca juga: Juara GP Italia, Verstappen cetak rekor 10 kemenangan beruntun F1
Ia merujuk pada performa baik Aston Martin dari 2022 hingga 2023 dan paket peningkatan pertengahan musim yang cukup besar yang mampu membuat McLaren bersaing pada musim ini.
“Dari posisi kami saat ini, kami hanya perlu langkah seperti yang telah dicapai McLaren dan Aston Martin dalam sekali jalan, bukan peningkatan (yang sifatnya perlahan), tapi peningkatan yang membuat kami lebih cepat untuk kembali ke (performa terbaik). Jadi, ya, menurut saya kemungkinan itu bisa dilakukan,” kata Wolff dikutip dari laman resmi Formula 1, Kamis.
Setelah memenangkan delapan gelar konstruktor secara berturut-turut, Mercedes mengalami awal yang menantang di era baru F1 pada 2022 dan masih berjuang untuk kembali ke jalur yang lebih kompetitif.
Tim berjuluk Silver Arrows itu berada di urutan kedua klasemen konstruktor, tertinggal 310 poin di belakang Red Bull yang telah memenangkan setiap balapan sejak Grand Prix Abu Dhabi tahun lalu dan tampaknya siap meraih gelar ganda lainnya.
Ketika ditanya apakah tim mengetahui apa yang secara spesifik ingin mereka lakukan pada mobil berikutnya, Wolff mengatakan telah memiliki sejumlah gagasan.
Baca juga: McLaren bawa desain livery spesial untuk GP Singapura dan Jepang
“Saya pikir kami memiliki beberapa arahan; jika kami tahu itu akan jauh lebih mudah. Mobil sangat tidak dapat diprediksi dan kurang cengkeraman sehingga banyak hal yang perlu kami atasi,” kata Wolff.
“Kami hanya perlu menyatukan semua komponen agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam mobil, jadi saya tidak akan menyebutkan satu hal pun,” ujarnya menambahkan.
Mengenai prospek langsung Mercedes, Wolff juga mempertimbangkan peluang mereka di Grand Prix Singapura akhir pekan ini di Marina Bay Street Circuit yang memiliki downforce tinggi dan diperkirakan lebih cocok untuk mobil W14 mereka.
“Dari tahun lalu hingga tahun ini kami harus berhati-hati dengan prediksi kami. Tapi, kami tidak tahu (apakah prediksi itu benar). Tim-tim dari posisi kedua hingga keenam bisa jadi sangat berdekatan, itulah kami, Ferrari, McLaren, dan Aston Martin,” kata pria asal Austria itu.
“Tapi kami secara konsisten mencetak poin dengan dua mobil, kami kokoh di posisi kedua dalam klasemen konstruktor. Jadi, kami akan memberikan pekerjaan terbaik mengingat kurangnya performa mobil,” imbuhnya.
Baca juga: Red Bull sebut Ricciardo tak berpeluang untuk ikuti GP Singapura
Baca juga: Juara GP Italia, Verstappen cetak rekor 10 kemenangan beruntun F1
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: