Jakarta (ANTARA) - Pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) di Indonesia sudah makin meluas, tidak hanya digunakan oleh kalangan pemerintahan, namun juga perusahaan berbagai sektor.

"Sebelumnya, yang banyak memanfaatkan adalah pemerintah dan perusahaan pertambangan atau perminyakan, namun kini meluas," kata Senior Manager Solution & Technology Platform Esri Indonesia Khairul Amri di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan Esri Indonesia mempunyai 2.200 pelanggan dan penggunanya makin meluas di berbagai perusahaan seperti perusahaan ritel (eceran), kontraktor, pabrik, perumahan, perkebunan, dan perbankan.

SIG ialah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola dan menganalisis data spasial atau geografi.

SIG tidak hanya menyajikan peta saja, namun banyak data yang bisa dipadukan dan digunakan.

Amri mengatakan di pemerintahan, SIG antara lain digunakan untuk perencanaan tata kota, pengendalian kebakaran lahan dan hutan, serta pemetaan bencana gunung berapi atau gempa.

Sementara, untuk perusahaan seperti perbankan, SIG antara bisa membantu untuk memutuskan lokasi ATM atau cabang yang tepat.

Untuk perkebunan, SIG mampu mendeteksi kesehatan tanaman, jarak antartanaman, atau pertumbuhan tanaman. "Kita tidak perlu lagi ke lokasi untuk melihat tanaman yang sakit," kata Amri.

Di perusahaan internet, katanya, SIG membantu untuk menentukan penarikan kabel yang tepat dan segmentasi pelanggan. Bahkan, SIG sudah mulai digunakan di industri gim atau permainan.

Dengan SIG, kata Imran, perencanaan atau pengambilan keputusan bisa menjadi lebih mudah dan cepat.

Baca juga: Esri Indonesia dan Basarnas umumkan kemitraan strategis
Baca juga: Waskita Karya gandeng Esri kembangkan infrastruktur berbasis GeoBIM
Baca juga: Esri Indonesia berikan penghargaan GIS Award untuk 23 kampus