Mendes PDTT: Program transmigrasi beri kontribusi perkembangan daerah
13 September 2023 21:35 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (ketiga dari kanan) menerima audiensi Lemhannas RI di Jakarta, Rabu (13/9/2023). (ANTARA/HO-Kemendes PDTT)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan program transmigrasi telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan daerah.
"Transmigrasi ini besar banget kontribusinya. Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat itu beberapa provinsi yang dihasilkan dari transmigrasi. Kalau kabupaten ada seratus lebih. Jadi menghasilkan provinsi, kabupaten, dan kecamatan banyak sekali," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Saat menerima audiensi pejabat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), ia berharap, program transmigrasi dapat terus beradaptasi dengan kondisi saat ini agar pembangunan di lokasi transmigrasi tidak terjebak cara-cara komunal.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa mempertahankan budaya setempat dalam program transmigrasi sebagai hal penting. Hal ini tercermin dalam penyesuaian bentuk bangunan rumah transmigran dengan adat setempat.
Baca juga: Di DPR, Mendes sodorkan konsep kepemilikan lahan komunal transmigrasi
Menurutnya, simbol-simbol dalam pembangunan ini harus menyatu dengan budaya setempat.
"Harapan saya membangun daerah transmigran jangan lagi dengan rumah kotak tapi sesuaikan dengan budaya lokal. Jadi jejak simbol sudah menyatu dengan budaya setempat adat di situ," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Ia juga menggarisbawahi dalam penggunaan dan pemanfaatan lahan transmigrasi harus lebih modern dan menggunakan teknologi pertanian yang lebih canggih.
"Kalau pemanfaatan lahan, simbolnya tidak lagi sabit dan cangkul tapi menggunakan traktor," katanya.
Gus Halim mengakui bahwa program transmigrasi tidak dapat dilaksanakan di seluruh daerah. Hal itu karena adanya regulasi yang mengatur bahwa wilayah pengembangan transmigrasi harus didasarkan pada potensi wilayah yang memungkinkan pengembangan tersebut untuk mencapai pertumbuhan wilayah.
Selama audiensi dengan pejabat Lemhannas, beberapa topik lain yang dibahas mencakup pembangunan di Papua, pemanfaatan dana desa, dan kontribusi Kemendes PDTT dalam menyediakan data mikro untuk pembangunan desa.
Baca juga: Mendes PDTT: Transmigrasi tingkatkan ekonomi dan pengembangan kawasan
Baca juga: Generasi milenial diajak dukung akselerasi program transmigrasi
Baca juga: Sekitar 1.000 mahasiswa UGM akan diturunkan ke daerah transmigrasi
"Transmigrasi ini besar banget kontribusinya. Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat itu beberapa provinsi yang dihasilkan dari transmigrasi. Kalau kabupaten ada seratus lebih. Jadi menghasilkan provinsi, kabupaten, dan kecamatan banyak sekali," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Saat menerima audiensi pejabat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), ia berharap, program transmigrasi dapat terus beradaptasi dengan kondisi saat ini agar pembangunan di lokasi transmigrasi tidak terjebak cara-cara komunal.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa mempertahankan budaya setempat dalam program transmigrasi sebagai hal penting. Hal ini tercermin dalam penyesuaian bentuk bangunan rumah transmigran dengan adat setempat.
Baca juga: Di DPR, Mendes sodorkan konsep kepemilikan lahan komunal transmigrasi
Menurutnya, simbol-simbol dalam pembangunan ini harus menyatu dengan budaya setempat.
"Harapan saya membangun daerah transmigran jangan lagi dengan rumah kotak tapi sesuaikan dengan budaya lokal. Jadi jejak simbol sudah menyatu dengan budaya setempat adat di situ," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Ia juga menggarisbawahi dalam penggunaan dan pemanfaatan lahan transmigrasi harus lebih modern dan menggunakan teknologi pertanian yang lebih canggih.
"Kalau pemanfaatan lahan, simbolnya tidak lagi sabit dan cangkul tapi menggunakan traktor," katanya.
Gus Halim mengakui bahwa program transmigrasi tidak dapat dilaksanakan di seluruh daerah. Hal itu karena adanya regulasi yang mengatur bahwa wilayah pengembangan transmigrasi harus didasarkan pada potensi wilayah yang memungkinkan pengembangan tersebut untuk mencapai pertumbuhan wilayah.
Selama audiensi dengan pejabat Lemhannas, beberapa topik lain yang dibahas mencakup pembangunan di Papua, pemanfaatan dana desa, dan kontribusi Kemendes PDTT dalam menyediakan data mikro untuk pembangunan desa.
Baca juga: Mendes PDTT: Transmigrasi tingkatkan ekonomi dan pengembangan kawasan
Baca juga: Generasi milenial diajak dukung akselerasi program transmigrasi
Baca juga: Sekitar 1.000 mahasiswa UGM akan diturunkan ke daerah transmigrasi
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: