"Jadi Indonesia ini terlalu luas kalau hanya dilihat dengan menggunakan kacamata Jakarta. Karena itulah kenapa Pak Presiden terobsesi untuk memindah Jakarta ke tempat lain yang sekarang di IKN itu," ujar Muhadjir di Jakarta, Rabu.
Muhadjir mengingatkan para pembuat kebijakan untuk dapat membuat regulasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi wilayah serta masyarakatnya masing-masing, termasuk wilayah pesisir.
Baca juga: UMKM pangan berbasis ikan di Lebak tumbuhkan ekonomi warga pesisir
Menurutnya, melalui kebijakan yang tepat sasaran, perlindungan dan pengelolaan pesisir yang berkelanjutan akan berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.Baca juga: UMKM pangan berbasis ikan di Lebak tumbuhkan ekonomi warga pesisir
"Persoalan ini harus diperhatikan. Sehingga negara kepulauan Indonesia yang dilukiskan oleh Bung Karno sebagai Zamrud Katulistiwa bisa benar-benar tampak indah, baik dari luar maupun dari dalam," kata dia.
Muhadjir mengingatkan para pembuat kebijakan untuk tidak melihat Jakarta dan Pulau Jawa sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Kebijakan yang diterapkan kepada masyarakat harus berbasis pada potensi dan kondisi sosial budaya masyarakat di masing-masing daerah.
Ungkapan itu ditengarai oleh banyaknya kebijakan yang bersifat "Jakarta sentris" atau "Jawa sentris" dan dipaksa untuk diterapkan ke seluruh daerah Indonesia. Upaya itu dinilai tidak efektif untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi daerah yang berbeda-beda.
Baca juga: Pegadaian Bersama TNI AL dan Intani Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir Muara Gembong
"Banyak 'kebijakan helikopter', hanya lihat dari jauh dan kebijakan itu sangat Jakarta sentris dan Jawa sentris," katanya.Baca juga: Pegadaian Bersama TNI AL dan Intani Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir Muara Gembong
Menurutnya, wilayah pesisir Indonesia memiliki nilai strategis dan menyimpan beragam potensi. Data menyebut 327 atau 63,2 persen kabupaten/kota di Indonesia berada di wilayah pesisir.
Pembangunan ekonomi maritim di wilayah pesisir memiliki potensi yang besar dan beragam serta diharapkan berkontribusi positif untuk target pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7 persen di tahun 2042 dan 15 persen PDB (produk domestik bruto) pada tahun 2045.
Berdasarkan potensi itu, kata dia, berbagai persoalan yang hingga kini masih menyelimuti wilayah pesisir, seperti kemiskinan ekstrem, ketertinggalan, permasalahan pendidikan dan kesehatan sejatinya dapat diselesaikan.
"Oleh karenanya, membangun pesisir yang tangguh untuk mewujudkan SDM Unggul dan Indonesia Maju adalah suatu keniscayaan," kata dia.
Baca juga: Indonesia optimalkan pemanfaatan sumber daya pesisir
Baca juga: Indonesia optimalkan pemanfaatan sumber daya pesisir