Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Provinsi Sumatera Barat memfasilitasi 1.000 pemuda di daerah itu mengikuti pelatihan pengelasan dan penempatan kerja di perusahaan galangan kapal di Indonesia.

"Jumat (8/9) dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Pemkot Pariaman dengan BSOA (Batam Shipyard and Offshore Association)," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan, dalam perjanjian tersebut Pariaman mendapatkan kuota 1.000 pemuda untuk bekerja di 53 perusahaan produksi kapal di Indonesia yang tergabung dalam BSOA.

Baca juga: Pelaku industri dorong pendidikan berbasis industri dan lingkungan

Untuk memenuhi kuota itu, Pemkot Pariaman meminta pengiriman pemuda dilakukan bertahap selama tiga tahun sambil mempersiapkan keahlian peserta yang mengikuti program tersebut.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemuda yang akan mengikuti program tersebut akan diseleksi serta mengikuti pelatihan di balai pelatihan di Padang yang dananya dari APBN.

"Saat ini sudah ada 17 pemuda Pariaman selesai mengikuti pelatihan di Condet, dan saat ini Pariaman juga mendapatkan satu paket pelatihan di balai pelatihan di Padang sebanyak 16 orang," katanya.

Gusniyetti mengatakan pemuda yang selesai mengikuti pelatihan tersebut akan dikirim ke perusahaan galangan kapal sehingga dapat segera bekerja.

Baca juga: Kemnaker sebut terbatasnya lapangan kerja tantangan bonus demografi

Meskipun daerah itu mendapatkan kuota yang besar, namun Pemkot Pariaman memastikan seleksi dilakukan secara ketat sesuai dengan permintaan dari perusahaan.

"Penempatannya sudah jelas jadi kriteria atau persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan," ujarnya.

Pemuda Pariaman yang tertarik dan mendaftar pada program tersebut diharapkan memiliki keinginan kuat untuk bekerja di galangan kapal sedangkan kemampuan pengelasan bisa didapat dari pelatihan dan keinginan besar untuk bekerja.

Pemkot Pariaman sebelumnya juga memfasilitasi pemuda di daerah itu untuk bekerja di perusahaan produksi kapal, bahkan sampai bekerja di Korea Selatan.

Tujuan dari program tersebut yaitu untuk meningkatkan perekonomian warga setempat serta menekan angka pengangguran di Pariaman.

Angka pengangguran terbuka di Pariaman pada 2022 5,19 persen yang angka tersebut pun mengalami penurunan 0,9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,09 persen.

Baca juga: BIRU siap tingkatkan kualitas tenaga kerja berdaya saing global