Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengingatkan perusahaan rintisan (startup) harus memiliki fondasi yang kuat di tengah fenomena tech winter yang mengubah peta strategi bisnis pelaku startup di Indonesia.

Masa tech winter mengacu pada berjatuhannya perusahaan-perusahaan teknologi dan rintisan akibat menurunnya kinerja serta minat investor untuk melakukan pendanaan dan fenomena ini tengah dialami banyak startup di Indonesia.

Menurutnya, dalam upaya untuk mencapai operasional yang efisien dan berfokus pada keuntungan, perusahaan rintisan harus menjalankan sejumlah langkah strategis. "Pertama, startup harus terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang mencapai product-market-fit," ucap dia dalam rilis pers, Rabu.

Hal itu dikatakannya dalam pembukaan HUB.ID Accelerator Partner Day x Nex-BE Fest 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.

Baca juga: TruClimate beri solusi pengurangan emisi dengan dukungan Antler

Baca juga: Antler bantu "founder startup" Indonesia lewat Day Zero


Nezar menilai perusahaan rintisan harus tetap berinovasi secara berkelanjutan, guna menghasilkan produk yang mampu mencapai tingkat kesesuaian dengan pasar.

Selanjutnya, produk yang tepat juga harus didukung oleh model bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga dapat berkembang dengan skala yang besar.

Selain itu, Nezar menyampaikan pentingnya memiliki tim yang kuat dalam menghadapi tantangan bisnis startup. Menyerap talenta digital terbaik dan meningkatkan kinerja tim adalah langkah berikutnya yang harus dilakukan pelaku startup untuk mencapai kesuksesan.

Terakhir, Nezar mengingatkan bahwa membangun jejaring yang kuat dengan mitra strategis adalah hal yang tak kalah penting. Kolaborasi dengan pihak-pihak yang dapat mendukung pertumbuhan startup menjadi langkah strategis dalam menghadapi perubahan peta bisnis di era tech winter.

Nezar menyatakan Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup paling banyak di Asia Tenggara, dan terbanyak keenam di dunia pada tahun 2023.

Dengan capaian tersebut, kata dia, sudah seharusnya Indonesia memperkuat upaya untuk peningkatan kualitas para pelaku startup.

Lebih lanjut, Wamenkominfo juga mendorong pelaku startup untuk dapat mengembangkan inovasi dalam berbagai aspek, termasuk pendanaan.

Menurutnya, keberagaman inovasi akan menjanjikan keberlanjutan peluang pertumbuhan usaha bagi industri startup.

"Jika tren pendanaan sebelumnya secara umum bersumber pada pendanaan oleh venture capital, saat ini bentuk pendanaan lain diproyeksikan muncul, seperti melalui crowdfunding, angel investor, inkubator, dan fokus pendanaan yang didasarkan kepada dampak sosial dan lingkungan," ucap dia.

Melalui HUB.ID Accelerator Partner Day x Nex-BE Fest 2023, Kemenkominfo dan Kementerian BUMN memfasilitasi pertemuan dengan mitra pemerintah dan investor. Penyelenggaraan forum itu ditargetkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem startup digital.

Mengutip data Indosat & Twimbit tahun 2023, Wamenkominfo menunjukkan nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai angka 220 miliar dollar AS sampai 360 miliar dollar AS (sekitar Rp3,4 kuadriliun hingga Rp5,5 kuadriliun) pada tahun 2030.

Bahkan diproyeksikan ekonomi digital akan menyumbang 14 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2027

"Saat ini di Indonesia, ekonomi digital termasuk yang dimotori startup masih terus relevan dan memiliki potensi besar bagi perekonomian bangsa," pungkasnya

Dalam Pembukaan HUB.ID Accelerator Partner Day x Nex-BE Fest 2023, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan dan Direktur Ekonomi Digital I Nyoman Adhiarna.

Baca juga: Antler buka program residensi "founder startup" tahap awal

Baca juga: Gokomodo masuk daftar "Forbes Asia 100 To Watch 2023"

Baca juga: Potensi startup digital ASEAN bisa tembus 1 triliun dolar AS pada 2030