Menko Luhut ungkap pentingnya pembangunan pusat data di Indonesia
13 September 2023 15:21 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan di acara peresmian Data Center EdgeConneX di Cikarang, Jawa Barat, pada Rabu (13/9/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pentingnya pembangunan pusat data (data center) di Indonesia untuk mempercepat upaya transformasi digital.
"Pusat data sangat penting, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga dalam menjalankan birokrasi di pemerintahan," kata Luhut dalam peresmian Data Center EdgeConneX di Cikarang, Jawa Barat, pada Rabu.
Luhut mengungkapkan, peranan teknologi digital menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Sejalan dengan hal itu, kebutuhan pusat data juga turut meningkat seiring waktu sehingga perlu disiapkan secara baik.
Ia mengatakan, pusat data dibutuhkan pemerintah untuk mendukung sistem e-katalog, sebuah aplikasi belanja secara daring yang menyediakan berbagai macam produk dan komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Tidak hanya itu, pelaksanaan transaksi pembayaran, baik dalam proses penyaluran maupun pemanfaatan dana desa yang dilakukan melalui elektronik dan digital.
Ia juga menyebut, Indonesia perlu membangun sebuah ekosistem untuk mengurangi korupsi dengan membangun ekosistem digitalisasi yang baik.
Menurutnya, jika ekosistem digitalisasi berjalan dengan baik, maka kasus korupsi semakin berkurang.
"Distribusi ekonomi, keuangan, birokrasi, hingga edukasi. Semuanya yang kita lakukan di sektor digital membutuhkan data center," ujarnya.
Lebih lanjut Menko Luhut menyampaikan, perekonomian Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital yang lebih besar.
Hasil kajian Google, Temasek, Bain & Company menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 77 miliar dolar AS, dan diperkirakan mampu mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Selain itu, 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara berada di Indonesia.
Ia berjanji, pemerintah akan membantu agar investor diberikan kemudahan dalam berinvestasi di sektor digital di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia akan selalu mendukung upaya percepatan transformasi digital untuk mencapai target-target tersebut. Kita harus mengembangkan ekosistem digital yang kuat," katanya.
Baca juga: Telkom resmikan 'data center' wujudkan ekosistem digital nasional
Baca juga: Erick Thohir: RI perkuat data center untuk jadi pemain besar di ASEAN
Baca juga: Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang rampung September 2024
"Pusat data sangat penting, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga dalam menjalankan birokrasi di pemerintahan," kata Luhut dalam peresmian Data Center EdgeConneX di Cikarang, Jawa Barat, pada Rabu.
Luhut mengungkapkan, peranan teknologi digital menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Sejalan dengan hal itu, kebutuhan pusat data juga turut meningkat seiring waktu sehingga perlu disiapkan secara baik.
Ia mengatakan, pusat data dibutuhkan pemerintah untuk mendukung sistem e-katalog, sebuah aplikasi belanja secara daring yang menyediakan berbagai macam produk dan komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Tidak hanya itu, pelaksanaan transaksi pembayaran, baik dalam proses penyaluran maupun pemanfaatan dana desa yang dilakukan melalui elektronik dan digital.
Ia juga menyebut, Indonesia perlu membangun sebuah ekosistem untuk mengurangi korupsi dengan membangun ekosistem digitalisasi yang baik.
Menurutnya, jika ekosistem digitalisasi berjalan dengan baik, maka kasus korupsi semakin berkurang.
"Distribusi ekonomi, keuangan, birokrasi, hingga edukasi. Semuanya yang kita lakukan di sektor digital membutuhkan data center," ujarnya.
Lebih lanjut Menko Luhut menyampaikan, perekonomian Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital yang lebih besar.
Hasil kajian Google, Temasek, Bain & Company menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 77 miliar dolar AS, dan diperkirakan mampu mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Selain itu, 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara berada di Indonesia.
Ia berjanji, pemerintah akan membantu agar investor diberikan kemudahan dalam berinvestasi di sektor digital di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia akan selalu mendukung upaya percepatan transformasi digital untuk mencapai target-target tersebut. Kita harus mengembangkan ekosistem digital yang kuat," katanya.
Baca juga: Telkom resmikan 'data center' wujudkan ekosistem digital nasional
Baca juga: Erick Thohir: RI perkuat data center untuk jadi pemain besar di ASEAN
Baca juga: Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang rampung September 2024
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: