Washington (ANTARA) - Tingkat kemiskinan di Amerika Serikat (AS) melonjak menjadi 12,4 persen pada 2022, dengan kemiskinan anak meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2021, menurut laporan Biro Sensus AS yang dirilis pada Selasa (12/9).

Pengukuran Kemiskinan Tambahan (Supplemental Poverty Measure/SPM), yang mengukur apakah masyarakat memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, meningkat 4,6 poin persentase pada 2022 dari setahun sebelumnya.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan anak naik lebih dari dua kali lipat, dari 5,2 persen pada 2021 menjadi 12,4 persen pada 2022. Peningkatan itu merupakan perubahan terbesar dalam kategori kemiskinan anak sejak Biro Sensus AS mulai melacak indeks tersebut pada 2009, ungkap laporan itu.
Para tunawisma terlihat di sebuah jalan di San Francisco, California, Amerika Serikat, 18 Agustus 2023. (Foto oleh Li Jianguo/Xinhua)


Kenaikan angka kemiskinan ditandai oleh tambahan 15,3 juta warga Amerika yang hidup dalam kemiskinan, menurut Center on Budget and Policy Priorities, wadah pemikir sayap kiri di AS.

Lonjakan angka kemiskinan ini "sangat mengejutkan," kata Sharon Parrott, Presiden Center on Budget and Policy Priorities, dalam pernyataannya.

"Kenaikan angka kemiskinan, yang merupakan rekor tertinggi dalam lebih dari 50 tahun terakhir baik secara keseluruhan maupun untuk kategori anak-anak, menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh pilihan-pilihan kebijakan dalam menentukan tingkat kemiskinan dan kesulitan di negara ini," ujar Parrott.

SPM mencakup pendapatan serta dampak dari bantuan nontunai, seperti bantuan pangan dan bantuan tempat tinggal.

Parrott mengatakan bahwa berakhirnya Kredit Pajak Anak (Child Tax Credit) federal yang diperluas pada 2022 merupakan penyebab peningkatan tajam dalam kemiskinan anak dan menyerukan kepada anggota parlemen untuk memberlakukan kembali tunjangan tersebut.