Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Sektor transportasi merupakan salah satu kontributor emisi karbon terbesar di Asia Tenggara. Dalam jangka pendek, sektor ini pun bergerak cepat menuju elektrifikasi. Selama beberapa tahun terakhir, Asia Tenggara mengalami transformasi pesat di sektor bisnis setelah maraknya penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Menurut Mordor Intelligence, nilai pasar EV di ASEAN diproyeksikan meningkat dari US$ 0,86 miliar pada 2023 to US$ 3,54 miliar pada 2028 dengan CAGR sebesar 32,73% dalam periode (2023-2028). Transisi ini tidak hanya membuktikan perkembangan teknologi, namun juga keunggulan data intelligence. Dengan analisis data bermutu tentang armada kendaraan operasional, berbagai perusahaan di Asia Tenggara dapat mengambil keputusan tentang cara mengintegrasikan EV pada armada operasionalnya, termasuk berbagai jenis merek dan model EV.


"EV sangat berperan menurunkan jejak karbon, bahkan EV menawarkan efisiensi biaya operasional yang menarik, serta efisiensi yang lebih optimal," ujar Neil Cawse, CEO, Geotab. "Transisi luar biasa dalam tingkat penggunaan EV tengah berlangsung, dan kalangan perusahaan yang paling sukses kini memanfaatkan data intelligence ketika merumuskan, menyesuaikan, dan meningkatkan proses pembuatan keputusan yang berdampak pada bisnis dan bumi. Manfaat keekonomiannya sangat berlipat ganda."




"Maraknya penggunaan EV di Asia Tenggara mencerminkan langkah penting menuju alat transportasi yang berkelanjutan," kata David Brown, Assistant VP, Asia Pasifik, Geotab. "Kami optimis dapat berperan sebagai motor penggerak yang mendukung tingkat permintaan tersebut, serta memfasilitasi perubahan transformatif di kalangan perusahaan Asia Tenggara. Solusi Geotab seperti Electric Vehicle Range Analysis dan Fleet Electrification Knowledge Center menghasilkan data bermanfaat tentang integrasi EV. Data ini akan membantu berbagai pelaku usaha di Asia Tenggara merealisasikan kegiatan operasional yang berkelanjutan dan berorientasi pada data.




Cara data meningkatkan mutu elektrifikasi




Manfaat bagi profitabilitas




  • Menurut survei "Greening the Fleet", 54% penyedia armada operasional beralih menggunakan EV. Kalangan ini berhasil menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 sehingga mencerminkan masa depan yang digerakkan oleh keputusan berbasiskan data. Menariknya, 69% responden menilai, data tentang aspek keberlanjutan dari armada operasional turut menghemat biaya operasional pada tahun lalu.
Dampak di dunia nyata




  • Shaziman Transport, perusahaan pengangkut petroleum yang beroperasi di Asia Tenggara, memakai sistem telematika guna meningkatkan aspek keberlanjutan ketika mengangkut produk petroleum dan bahan kimia. Dengan melakukan kegiatan pemeliharaan secara prediktif, mengatur perilaku pengemudi, menurunkan idling, serta menganalisis data, Shaziman berhasil menurunkan emisi karbon, mengurangi sisa bahan bakar, serta meningkatkan kinerja lingkungan hidup.
Data berasal dari berbagai jenis merek dan model kendaraan




  • Meski industri EV berkembang pesat, pengelola armada operasional di Asia Tenggara menemui hambatan akibat kurangnya informasi kendaraan yang terstandardisasi. Dengan teknologi dan proses reverse engineering, Geotab menawarkan analisis data secara lengkap atas lebih dari 300 merek dan model EV. Maka, pengelola armada operasional di Asia Tenggara memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan berbasiskan data tentang elektrifikasi armada operasional dan target keberlanjutan, seperti jarak tempuh kendaraan, efisiensi, dan kondisi pengecasan baterai.
Mengatasi Tantangan




  • Electric Vehicle Range Analysis Geotab, disusun berdasarkan lebih dari tiga juta trip yang ditempuh EV, menyajikan analisis tentang keterkaitan antara suhu, kecepatan, dan jarak tempuh kendaraan. Analisis riil ini meningkatkan aspek kepercayaan pada teknologi EV dan membangun tingkat kesadaran tentang strategi optimasi EV.
  • Fleet Electrification Knowledge Center Geotab menjadi sumber informasi yang lengkap, menyajikan manfaat, tantangan, dan kisah sukses dari penggunaan EV sekaligus implementasi dan optimasi armada komersial.
Armada operasional berperan penting dalam transisi kendaraan listrik dan transportasi bersih. Sementara, data intelligence menjadi unsur utama dalam merencanakan inisiatif keberlanjutan, mengukur pencapaian, serta memperluas skala program dekarbonisasi. Informasi lebih lanjut tentang solusi armada operasional yang berkelanjutan (sustainable fleet) Geotab tersedia di https://www.geotab.com/sustainability-journey/.




Tentang Geotab




Geotab adalah perusahaan yang memimpin segmen transportasi terkoneksi (connected transportation). Geotab menyediakan solusi telematika—pelacakan kendaraan dan aset—untuk lebih dari 47.000 klien di 150 negara. Selama lebih dari 20 tahun, Geotab berinvestasi pada riset data dan inovasi yang penuh terobosan. Dengan demikian, Geotab membantu mitra dan klien, termasuk kalangan perusahaan yang tercantum dalam daftar "Fortune 500" dan badan layanan umum, mentransformasi armada dan kegiatan operasional. Geotab menghubungkan lebih dari 3,6 juta kendaraan dan proses kerja dengan lebih dari 55 miliar poin data dalam satu hari. Tujuannya, klien dapat membuat keputusan berbasiskan data, meningkatkan produktivitas, merealisasikan armada operasional yang lebih aman, serta mencapai target keberlanjutan. Platform terbuka dan Marketplace Geotab juga menawarkan ratusan pilihan solusi pihak ketiga. Didukung tim yang terdiri atas ahli data dan pakar AI unggulan, Geotab merealisasikan kekuatan data untuk mempelajari analisis seketika dan prediktif—mengatasi tantangan masa kini dan masa depan. Informasi lebih lanjut tersedia di www.geotab.com/apac, akun media sosial @GEOTAB di Twitter dan LinkedIn, serta Geotab Blog.