Batam (ANTARA News) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara menggelar Bimbingan Teknis PSO di Batam pada 1--4 Mei 2013 untuk menyamakan persepsi pemberitaan sesuai penugasan negara.

"Antara memiliki tugas memberitakan informasi yang tidak bisa dilaporkan media massa lain, karena itu kami bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi," kata Direktur Utama LKBN Antara, Saiful Hadi, di Batam, Rabu.

Ia mengatakan acara tersebut dihadiri sekitar 35 Kepala Biro Perum LKBN Antara dari dalam dan luar negeri, para redaktur dan pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).

"Dalam kesempatan ini juga akan dilaksanakan Rapat Kerja Nasional Antara 2013," katanya.

Menurut Saiful, selama ini berita PSO yang dihasilkan oleh wartawan banyak dicoret karena salah kode jenis berita yakni politik (1), hukum dan keamanan (2), ekonomi (3), dan kesejahteraan rakyat (4).

"Angkanya cukup tinggi sampai 20 persen. Ini perlu didudukkan dan dicari solusinya, apakah hanya salah kode harus dicoret, misalnya kode 1 untuk berita 2 atau sebaliknya," kata Saiful.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Zaim Uchrowi mengatakan kualitas pendidikan bangsa Indonesia belum mampu menghasilkan lulusan yang memiliki daya pikir tinggi.

"Mari manfaatkan Bimtek PSO untuk mendalami pemberitaan. Karena pemberitaan yang sedikit banyak akan berpengaruh pada bangsa ini," kata dia.

Ia meminta Kominfo untuk keras terhadap Perum LKBN Antara agar sama-sama belajar dan menjadi lebih baik bersama-sama.

"Kegiatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membenahi Antara," kata Zaim.

Zaim meminta seluruh karyawan Perum LKBN Antara harus mulai berpikir mengglobal tapi dengan berakar kuat pada bangsa sendiri.

Dalam kesempatan itu, Asisten III Administrasi dan Umum Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Said Agil, yang mewakili Gubernur Kepulauan Riau mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kota Batam sebagai tuan rumah Bimtek PSO Antara.

"Kami berterima kasih kepada Antara yang selama ini sudah memberitakan dinamika dan perkembangan di Kepri," kata dia.

(KR-LNO/E011)