Batam (ANTARA News) - Ribuan buruh mulai bergerak dari seluruh Kawasan Industri Kota Batam untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang akan dipusatkan di kawasan pusat pemerintahan setempat, Rabu.

Dari Kawasan Batamindo Mukakuning, ribuan buruh berjalan kaki sambil membawa spanduk penolakan upah murah dan kepastian pemberlakuan Undang-Undang BPJS pada 2014.

"Ada sekitar 30 ribu buruh yang akan turun kejalan hari ini. Mereka sudah bergerak dari seluruh kawasan industri menuju Batam Centre," kata Koordinator Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Suprapto.

Ia mengatakan tiga aliansi pekerja Batam, SPMI, Serikat Buruh Seluruh Indonesia dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia bersatu dalam aksi May Day di Kantor Pemerintah Kota Batam.

"Ada lima tuntutan yang akan disampaikan dalam unjuk rasa May Day, yaitu menolak kenaikan harga BBM, memberlakukan jaminan kesehatan untuk seluruh warga Indonesia, menolak upah murah, menghapus outsorcing dan menolak RUU Ormas," kata dia.

Wakil Wali Kota Batam, Rudi mengatakan siap menyambut kedatangan buruh di Batam Centre yang akan unjuk rasa peringatan May Day.

Ia mengimbau agar buruh bisa mengendalikan diri sehingga unjukrasa bisa berjalan tertib dan damai demi menjaga situasi kondusif di Batam.

Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono di Batam menyatakan Polda menyiagakan 1.122 personel untuk pengamanan unjuk rasa peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) yang akan dilaksanakan Rabu.

"Kami sudah melakukan persiapan dan rapat dengan jajaran petugas pengamanan lain. Akan ada 1.122 personel disiapkan untuk mengamankan unjuk rasa di wilayah Kepri terutama Batam," kata dia.

Ia mengatakan, untuk di Batam pengamanan akan dilakukan oleh 450 Personel Polda Kepri, 180 anggota Polresta Batam Rempang Galang (Barelang) dibantu petugas Polisi Pamong Praja (POL PP) Kota Batam dan sejumlah anggota TNI.

Sementara di Tanjungpinang disiagakan 150 Personel, Polres Lingga 30, Polres Natuna 30, Polres Karimun 82 Personel.