Aksi buruh tertuju ke enam kementerian
1 Mei 2013 09:16 WIB
Jelang Peringatan Hari Buruh Sejumlah anggota Brimob Kelapa Dua memarkir motor di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Selasa (30/4). Dalam rangka pengamanan peringatan hari buruh Internasional, sejumlah titik di ibukota Jakarta sudah mulai dibuat posko pengamanan oleh sejumlah personel Brimob. (FOTO ANTARA/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan bahwa demonstrasi buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia akan dilakukan di enam kementerian dan Istana Negara.
"Sekitar 135 ribu buruh akan melakukan "long march" ke Istana Negara pada pukul 11.00 hingga 18.00. Sekitar jam 13.30 ada 50 ribu buruh akan diarahkan menyebar ke DPR dan enam kementerian mulai pukul 14.00 hingga 18.00," kata Presiden KSPI M. Said Iqbal di Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan, keenam kementerian itu adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
"Massa aksi buruh bergerak mulai pukul 07.00 pagi, dari Bekasi sebanyak 70 ribu orang, dari Jakarta 10 ribu orang, Bogor 15 ribu, Depok 1.500, dari Tangerang, Serang, dan Cilegon sekitar 15 ribu buruh. Kemudian, dari Karawang dan Purwakarta sebanyak 20 ribu. Semuanya berkumpul di Bundaran HI pada pukul 10 pagi," jelasnya.
Presiden KSPI itu juga mengatakan, salah satu tuntutan yang diserukan oleh para buruh pada peringatan "May Day" masih tentang masalah kenaikan upah.
Menurut dia, kenaikan upah para buruh harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai semakin baik.
"Siapa bilang dengan kenaikan UMR (Upah Minimum Regional-red) buruh akan berhenti melakukan perlawanan untuk memperoleh kenaikan upah? Bila pertumbuhan ekonomi negara meningkat, artinya buruh pun harus semakin sejahtera," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi kebutuhan para pekerja.
Said menambahkan tuntutan lainnya yang diusung dalam aksi demo Hari Buruh adalah penghapusan sistem outsourcing dalam ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di BUMN.
"Sekitar 135 ribu buruh akan melakukan "long march" ke Istana Negara pada pukul 11.00 hingga 18.00. Sekitar jam 13.30 ada 50 ribu buruh akan diarahkan menyebar ke DPR dan enam kementerian mulai pukul 14.00 hingga 18.00," kata Presiden KSPI M. Said Iqbal di Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan, keenam kementerian itu adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
"Massa aksi buruh bergerak mulai pukul 07.00 pagi, dari Bekasi sebanyak 70 ribu orang, dari Jakarta 10 ribu orang, Bogor 15 ribu, Depok 1.500, dari Tangerang, Serang, dan Cilegon sekitar 15 ribu buruh. Kemudian, dari Karawang dan Purwakarta sebanyak 20 ribu. Semuanya berkumpul di Bundaran HI pada pukul 10 pagi," jelasnya.
Presiden KSPI itu juga mengatakan, salah satu tuntutan yang diserukan oleh para buruh pada peringatan "May Day" masih tentang masalah kenaikan upah.
Menurut dia, kenaikan upah para buruh harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai semakin baik.
"Siapa bilang dengan kenaikan UMR (Upah Minimum Regional-red) buruh akan berhenti melakukan perlawanan untuk memperoleh kenaikan upah? Bila pertumbuhan ekonomi negara meningkat, artinya buruh pun harus semakin sejahtera," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi kebutuhan para pekerja.
Said menambahkan tuntutan lainnya yang diusung dalam aksi demo Hari Buruh adalah penghapusan sistem outsourcing dalam ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di BUMN.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: