Guatemala City (ANTARA News) - Pengadilan di Guatemala, Selasa, memutuskan untuk melanjutkan sidang genosida terhadap mantan diktator Efrain Rios Montt pekan ini, 11 hari setelah diskors karena alasan teknis, yang membuat marah kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Proses hukum terhadap Rios Montt, yang dituduh berada di balik pembantaian masyarakat adat selama perang saudara di negara itu pada tahun 1980-an, akan dilanjutkan pada Kamis, kata ketua pengadilan Jazmin Barrios.

Sidang telah ditangguhkan oleh hakim lain pada 19 April karena masalah prosedural.

Para kerabat korban dan kelompok-kelompok hak asasi menggelar sejumlah protes untuk mengecam penangguhan persidangan yang sudah mendengar 150 saksi dan ahli yang menegaskan kengerian yang dilakukan selama Rios Montt berkuasa pada tahun 1982 sampai 1983.

Jenderal purnawirawan berusia 86 tahun, yang menegaskan bahwa ia tidak mengetahui jika tentaranya melakukan pembantaian, dituduh memerintahkan eksekusi terhadap 1.771 warga anggota suku Maya Ixil di wilayah Quiche.

Rios Montt, yang berada dalam tahanan rumah, bisa menghadapi hukuman lima dasawarsa di penjara jika terbukti bersalah.

Pembantaian suku Ixil Maya adalah salah sisi paling gelap dalam 36 tahun perang saudara, yang terjadi antara gerilyawan sayap kiri melawan pemerintah hingga 1996, yang menewaskan sekitar 200.000 orang atau hilang menurut PBB.

Penerjemah: Askan Krisna