Hendro Gunawan, selaku Koordinator Bimbingan Teknis dan Kerja Sama, Direktorat Konservasi Energi mengatakan, PSBE merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah berhasil menerapkan efisiensi energi, konservasi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca. PSBE secara rutin dilakukan tiap tahun sejak 2012, yang dulu dikenal dengan nama Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN).
Dewan Juri yang terlibat pada PSBE tahun 2023 ini terdiri dari instansi pemerintah antara lain Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari kalangan Asosiasi yaitu Himpunan Ahli Konservasi Energi (HAKE), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Building Owners and Managers Association (BOMA) American Society of Heating, Refrigeration, and Air Conditioning Engineers (ASHRAE), serta perwakilan Akademisi seperti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).
“Kita ingin mendorong bersama upaya-upaya terbaik pelaksanaan konservasi energi di sektor industri dan bangunan gedung. Tak hanya untuk sekedar berkompetisi namun juga menjadi aksi nyata kita bagi pembangunan dan pengelolaan energi yang berkelanjutan,” tandas Hendro pada sambutan pembukaan penjurian final kategori transisi energi, Senin (4/9).
Jumlah peserta PSBE di tahun 2023 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 189 proposal, meningkat menjadi 212 proposal. PSBE 2023 juga mengusung kategori baru yaitu transisi energi. Adapun sebanyak 212 proposal yang diterima, mencakup Kategori Gedung Hemat Energi (14 proposal), Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri (163 proposal), Penghematan Energi di Instansi Pemerintah (19 proposal) dan Kategori Transisi Energi (16 proposal).
Kementerian ESDM memang gencar mendorong capaian target efisiensi energi nasional sebesar 17% pada tahun 2025 dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor energi sebesar 358 juta ton CO2e di tahun 2030.
Selain itu melalui PSBE, ditambahkan Hendro lagi, akan menjaring peserta ASEAN Energy Award pada tahun berikutnya. Pada tahun ini perwakilan Indonesia meraih 12 trofi di ajang ASEAN Energy Award yang penyerahannya telah dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2023 di Bali dalam rangkaian 41st ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum.
”Kami harap pada tahun berikutnya, finalis PSBE 2023 dapat kita ajukan untuk mengikuti ASEAN Energy Award 2024 mewakili Indonesia dan meraih prestasi terbaik,” ungkap Hendro.
ASEAN Energy Award merupakan penghargaan tertinggi di Asia Tenggara yang mengakui partisipasi dan minat berbagai sektor dalam pengembangan energi di kawasan ASEAN. Ajang ini menjadi daya tarik, sehingga peserta PSBE setiap tahun semakin bertambah.