Kutai Kertanegara (ANTARA News) - Metode belajar mengajar inkuiri yang berbasis pada pertanyaan diperkenalkan di tiga sekolah dasar (SD) pelosok di Desa Muara Pantuan, Sepatin, dan Tani Baru, kawasan delta Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Kepala SD Negeri 014 Tani Baru Darta di Anggana, Kutai Kertanegara, Selasa, mengatakan metode itu cukup membantu pada guru dalam memimpin proses belajar mengajar.

Anak-anak pada dasarnya akan mencari tahu jawaban sendiri dengan ide-ide.

"Kurikulum ke depan mirip seperti metode inkuiri ini, jadi lebih banyak praktik di lapangan, anak-anak jadi termotivasi," kata dia.

Penerapan metode pembelajaran inkuiri itu, katanya, dilakukan oleh lima ilmuwan muda selama enam bulan, sejak November 2012.

Mereka membagikan ilmu pengajaran inkuiri itu kepada para guru di SD Negeri 014 Tani Baru dan dua sekolah lainnya.

Saat pelaksanaan metode inkuiri pada bulan pertama, katanya, diadakan observasi, dilanjutkan pendataan pada bulan kedua, sedangkan pada bulan ketiga dilakukan pengajaran, bulan keempat dilakukan aksi, sedangkan bulan kelima evaluasi, bulan keenam atau yang terakhir berupa umpan balik.

Darta berharap kegiatan penyampaian metode mengajar inkuiri oleh lima ilmuwan muda selama enam bulan yang merupakan CSR dari Total E&P Indonesia itu dapat dilanjutkan, karena bermanfaat positif dalam kegiatan belajar mengajar.

Pengajar atau ilmuwan muda lulusan Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung (ITB) Fanny Aditya mengatakan program memperkenalkan metode belajar inkuiri itu bermanfaat untuk pembelajaran siswa.

Advisor for Research and Education Total E&P Indonesie (TEPI) Deden Supriyatman mengatakan metode belajar inkuiri baru pertama diterapkan di Indonesia, dan diadopsi dari Prancis.