New York City (ANTARA) - Selama dua dekade terakhir, keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam berbagai konflik termasuk di Irak dan Afghanistan telah menimbulkan dampak yang sangat besar, dengan kerugian yang ditimbulkan akibat apa yang disebut Perang Global Melawan Teror (Global War on Terror/GWOT) mencapai lebih dari 5,8 triliun dolar AS, sebuah laporan The Hill menyebutkan pada Sabtu (9/9).
"Ini bukan sekadar biaya langsung dari melakukan perang. Ini adalah biaya yang memengaruhi interaksi komunitas kita selama beberapa generasi setelah perang dalam beberapa dekade," kata laporan itu.
Biaya perawatan bagi para veteran pascatragedi 9/11 diperkirakan melonjak hingga 2,5 triliun dolar AS per 2050 mendatang, katanya.
Gangguan stres pascatrauma dan cedera otak traumatis adalah cedera paling parah akibat perang ini, yang menyebabkan tingginya angka bunuh diri, penggunaan narkoba, dan tunawisma, katanya, menambahkan bahwa perkiraan menunjukkan veteran GWOT yang meninggal karena bunuh diri empat kali lebih banyak dibandingkan yang tewas dalam pertempuran.
"Seperti yang selalu dilakukan warga Amerika, kita telah menghadapi tantangan yang meningkat untuk merawat para veteran dan memenuhi kebutuhan mereka," imbuhnya seraya mendesak anggota Kongres untuk mengambil kembali tanggung jawab konstitusional mereka, terutama karena mereka akan segera melakukan pemungutan suara untuk mencabut otorisasi penggunaan kekuatan militer yang sudah ketinggalan zaman.
The Hill: Kongres AS perlu ambil langkah terukur terkait dampak perang
12 September 2023 12:26 WIB
Bulan purnama terlihat di belakang US Capitol Dome, di Washington DC, Amerika Serikat, pada 30 Agustus 2023. ANTARA/Xinhua/Aaron Schwartz
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: