Staf Umum Militer Ukraina tidak memaparkan bukti dalam pernyataannya untuk mendukung tudingan itu.
Para pejabat Rusia mengatakan saat ini tidak ada rencana untuk gelombang mobilisasi baru. Menurut mereka, Moskow fokus pada perekrutan tentara profesional.
"Mobilisasi paksa massal terhadap penduduk diperkirakan akan segera terjadi di Federasi Rusia dan wilayah Ukraina yang diduduki sementara karena kerugian besar yang dialami pihak penjajah," kata Staf Umum Ukraina soal perkembangan di medan perang.
Mobilisasi ini dapat menargetkan antara 400.000 dan 700.000 orang yang direkrut, katanya, dengan mengutip sejumlah estimasi yang berbeda-beda.
Disebutkan pula bahwa jumlah orang Rusia yang direkrut di Moskow dan St Petersburg akan tetap "minimal", sedangkan perekrutan akan banyak dilangsungkan dari wilayah di luar dua kota besar Rusia tersebut.
Staf Umum mengeluarkan pernyataannya beberapa hari setelah seorang pejabat badan intelijen militer Ukraina mengatakan 420.000 prajurit Rusia saat ini berada di Ukraina.
Rusia dan Ukraina sama-sama memperlakukan jumlah korban pasukan mereka di medan perang sebagai rahasia negara.
Pada Agustus, New York Times mengutip para pejabat Amerika Serikat yang mengatakan sudah ada hampir 500.000 tentara Ukraina dan Rusia yang tewas atau terluka dalam perang sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ukraina: Rusia sudah serahkan 84 jenazah tentara
Baca juga: Pentagon: Tentara Wagner tak terlibat lagi dalam perang di Ukraina