Sepak Bola Nasional
Erick: Negara yang sepak bolanya maju memerlukan bantuan pemerintah
12 September 2023 10:58 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo (kiri) bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) usai menandatangani kesepakatan tentang penyaluran bantuan pemerintah untuk pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Tim Nasional Sepak bola U17 dan Penyelenggaraan FIFA World Cup U-17 di Media Center Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (12/09/2023). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berpendapat, negara-negara yang sepak bolanya saat ini sudah maju juga masih memerlukan bantuan dari pemerintah.
Kemenpora menyalurkan bantuan pemerintah sebesar Rp399 miliar untuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) tim nasional Indonesia U-17 dan penyelenggaraan FIFA World Cup U-17 2023 yang akan berlangsung pada 10 November-2 Desember mendatang.
"Tentu saya bicara kepada FIFA bahwa negara berkembang seperti kita masih memerlukan peran dari pemerintah. Kita melihat negara-negara yang sepak bolanya maju di dunia juga masih memerlukan bantuan pemerintah," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers, Selasa.
Erick menyampaikan bahwa PSSI juga telah melakukan perbaikan agar tidak mempunyai ketergantungan terhadap pemerintah dengan melakukan komersialisasi.
"Memang ketergantungan PSSI terhadap pemerintah harus kita lakukan perbaikan. Itu juga saya sampaikan di rapat nasional PSSI kemarin. Kita mendorong PSSI untuk komersialisasi yang mendukung pembinaan. Kita sudah membuktikan kemarin bahwa timnas kita sekarang sudah mempunyai nilai jual tersendiri," ungkap Erick Thohir.
Erick berpendapat dengan semakin banyaknya dana yang masuk ke sepak bola secara teoritis mampu membawa sepak bolanya maju.
Erick juga menyampaikan bahwa dana komersialisasi timnas Indonesia juga mampu digunakan untuk pendanaan tim Merah Putih di sejumlah event-event sebelumnya tanpa menggunakan dana pemerintah.
"Contoh kemarin (hasil dana komersialisasi) yaitu di AFF, pemusatan latihan (TC) jangka panjang timnas Indonesia, pertandingan AFF untuk timnas Putri di Sumsel juga dana sendiri. Ketercukupan dana ini kalo kita saling bantu (antara PSSI, swasta dan pemerintah) jadi cukup," ungkap Erick Thohir.
Menpora Dito menyampaikan dana besar yang dialokasikan untuk timnas U-17 dan FIFA World Cup U-17 bukan berarti pemerintah terfokus pada sepak bola, akan tetapi dana besar tersebut memang digunakan untuk dapat terselenggaranya event kelas internasional di Indonesia.
"Dana yang digelontorkan itu untuk penyelenggaraan dan pelatnas. Saya bisa sampaikan juga , bukan berarti dana sebesar ini pemerintah hanya fokus pada sepak bola. Tetapi karena ini event kelas dunia," kata Menpora Dito.
Baca juga: Kemenpora salurkan Rp 399,5 Milliar untuk timnas U-17 dan FWC U-17
Baca juga: PSSI sampaikan tiga poin penting ke Kemenpora terkait Piala Dunia U-17
Baca juga: Erick Thohir usulkan Piala Dunia U-17 digelar di empat kota
Kemenpora menyalurkan bantuan pemerintah sebesar Rp399 miliar untuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) tim nasional Indonesia U-17 dan penyelenggaraan FIFA World Cup U-17 2023 yang akan berlangsung pada 10 November-2 Desember mendatang.
"Tentu saya bicara kepada FIFA bahwa negara berkembang seperti kita masih memerlukan peran dari pemerintah. Kita melihat negara-negara yang sepak bolanya maju di dunia juga masih memerlukan bantuan pemerintah," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers, Selasa.
Erick menyampaikan bahwa PSSI juga telah melakukan perbaikan agar tidak mempunyai ketergantungan terhadap pemerintah dengan melakukan komersialisasi.
"Memang ketergantungan PSSI terhadap pemerintah harus kita lakukan perbaikan. Itu juga saya sampaikan di rapat nasional PSSI kemarin. Kita mendorong PSSI untuk komersialisasi yang mendukung pembinaan. Kita sudah membuktikan kemarin bahwa timnas kita sekarang sudah mempunyai nilai jual tersendiri," ungkap Erick Thohir.
Erick berpendapat dengan semakin banyaknya dana yang masuk ke sepak bola secara teoritis mampu membawa sepak bolanya maju.
Erick juga menyampaikan bahwa dana komersialisasi timnas Indonesia juga mampu digunakan untuk pendanaan tim Merah Putih di sejumlah event-event sebelumnya tanpa menggunakan dana pemerintah.
"Contoh kemarin (hasil dana komersialisasi) yaitu di AFF, pemusatan latihan (TC) jangka panjang timnas Indonesia, pertandingan AFF untuk timnas Putri di Sumsel juga dana sendiri. Ketercukupan dana ini kalo kita saling bantu (antara PSSI, swasta dan pemerintah) jadi cukup," ungkap Erick Thohir.
Menpora Dito menyampaikan dana besar yang dialokasikan untuk timnas U-17 dan FIFA World Cup U-17 bukan berarti pemerintah terfokus pada sepak bola, akan tetapi dana besar tersebut memang digunakan untuk dapat terselenggaranya event kelas internasional di Indonesia.
"Dana yang digelontorkan itu untuk penyelenggaraan dan pelatnas. Saya bisa sampaikan juga , bukan berarti dana sebesar ini pemerintah hanya fokus pada sepak bola. Tetapi karena ini event kelas dunia," kata Menpora Dito.
Baca juga: Kemenpora salurkan Rp 399,5 Milliar untuk timnas U-17 dan FWC U-17
Baca juga: PSSI sampaikan tiga poin penting ke Kemenpora terkait Piala Dunia U-17
Baca juga: Erick Thohir usulkan Piala Dunia U-17 digelar di empat kota
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: