Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta bekerjasama dengan Kelompok Petani Pinggir Buperta (KPPB) menanam 1.600 bibit cabai guna mengendalikan inflasi pangan di Ibu Kota Jakarta.
"Kita tahu cabai adalah salah satu sumber inflasi di DKI Jakarta, maka saat ini kami melakukan penanaman cabai," kata Deputi Kepala Perwakilan (Kpw) BI Provinsi DKI Jakarta Sahminan usai penanaman cabai untuk
mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Senin.
Penanaman bibit cabai ini dilakukan di lahan percontohan petani (demplot) Buperta Cibubur, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dengan luas 1.300 meter persegi (m2).
Namun, Sahminan mengingatkan perlu adanya kewaspadaan perkembangan inflasi "volatile food" yang tercatat meningkat pada Agustus 2023 menjadi 3,62 persen, dari bulan sebelumnya hanya 1,14 persen.
Langkah cerdas itu dilakukan mengingat karakteristik Jakarta yang bukan merupakan daerah produsen. "Sehingga ketergantungan pasokan pangan dari daerah lain sangat tinggi dan dapat berisiko mendorong tekanan inflasi lebih tinggi pada akhir tahun," katanya.
Sahminan juga menyampaikan tiga poin penting yang perlu dilakukan guna pengendalian inflasi serta pengembangan ekonomi di DKI Jakarta.
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Iin Mutmainnah menyambut baik kegiatan itu karena selaras dengan program Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Muhammad Anwar, yakni "Pedaskan Jakarta Timur" melalui penanaman cabai di setiap halaman rumah warga.
"Saya pribadi menyambut baik karena selaras dengan program Pak Wali koota untuk menekan inflasi ekonomi di komoditas perkebunan," kata Iin.
Terlebih, BI Jakarta menyiapkan semuanya mulai dari penyediaan bibit, pelayanan klinik tanaman, penyediaan pupuk, bimbingan teknis pengolahan cabai dan bawang merah serta fasilitasi promosi dan pemasaran kepada KPPB.
Menurut dia, pihaknya berstrategi dalam pengendalian inflasi daerah. "Perlu kiranya mengidentifikasi wilayah yang berpotensi menjadi lahan pertanian sekaligus mendorong 'urban farming' dalam pengendalian inflasi dari sisi 'volatile food'," ujarnya.