Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Tosanjaya mengoptimalkan pabrik eks-Korindo di Balaraja, Tangerang, Banten, untuk meningkatkan kapasitas produksi komponen otomotif seiring pertumbuhan permintaan di dalam negeri.

"Kami akan tingkat dulu utilisasi (pemanfaatakan kapasitas produksi) pabrik eks-Korindo yang diakuisisi tahun lalu. Areanya masih banyak yang idle," kata Presdir PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Bobby Gafur Umar, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Ia menjelaskan, tahun ini pihaknya menambah satu jalur produksi foundry baru di Balaraja untuk meningkatkan kapasitas produksi komponen anak perusahaan BNBR itu dengan investasi sekitar Rp200 miliar.

"Dananya dari modal sendiri dan pinjaman bank," kata Bobby. Bobby melihat peluang pasar komponen otomotif, khususnya di segmen kendaraan komersial, seperti truk, sangat besar dan akan terus meningkat sejalan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi di atas enam persen.

"Saat ini permintaan (komponen) luar biasa. Dulu, mereka (prinsipal) melihat Thailand, tapi kini Indonesia menjadi basis produksi otomotif," ujarnya.

Oleh karena itulah, pihaknya akan terus menambah kapasitas produksi komponen otomotif, baik melalui modal sendiri dan pinjaman bank, maupun dengan menggandeng mitra strategis.

"Kami masih menjajaki kerja sama dengan mitra dari Jepang dan Korea Selatan untuk membangun pabrik komponen di Indonesia," katanya.

Bobby memperkirakan dalam 1-2 tahun kedepan kerja sama dengan mitra strategis tersebut akan teralisasi. "Mereka punya teknologi dan mau investasi," ujarnya.

Ia juga mengakui tahun lalu untuk mencari modal pengembangan pabrik komponen, pihaknya berencana melakukan IPO terhadap PT Bakrie Tosanjaya.

"Pernah berpikir tahun 2012 untuk IPO, tapi perkembangan terakhir melihat data internal, kami melihat peluang strategic partner dan kekuatan modal sendiri," katanya.

Saat ini, kata dia, total aset PT Bakrie Tosanjaya mencapai sekitar Rp600 miliar dengan utang hanya Rp170 miliar.

PT Bakrie Tosanjaya memiliki tiga lokasi pabrik di Bekasi (Jawa Barat), Cakung (Jakarta Timur) dan Balaraja (Banten) dengan kapasitas produksi saat ini 4.000 ton komponen/bulan.