Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Dr H Jon Erizal SE MBA mensosialisasikan peran PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) kepada masyarakat se-Kecamatan Pekanbaru, Kota Pekanbaru, yaitu perusahaan fokus pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia.

"Sebagai bagian dari kelompok usaha PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), perusahaan ini memiliki peran strategis dalam mendukung diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan di negara ini," kata H Jon Erizal dalam keterangannya, di Pekanbaru, Senin.

Jon Erizal mengapresiasi kegiatan sosialisasi sebagai upaya memberikan penjelasan terhadap peran PGEO dalam pemanfaatan proses transisi energi panas bumi yang bersih dan berkelanjutan.

Sosialisasi ini, kata Jon Erizal lagi, dalam bentuk pengenalan PGEO kepada peserta seperti pemutaran video profil PGEO dan pengisian survei PGEO kepada 200 peserta dari masyarakat umum Kota Pekanbaru.

"Dengan kepemimpinan yang kuat dalam industri energi panas bumi, PGEO berkomitmen memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal guna menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan," katanya lagi.

Akademisi Riau Rama Fandrifal SE MM mengatakan sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi.

Fandrifal menjelaskan PGE memiliki kapasitas terpasang secara own operation sebanyak 672 MW, dan 1.205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam enam area operasi.

"Karena itu, keberlanjutan merupakan pilar penting dalam operasional PGEO. Dengan mengusung tema Energizing Green Future, PGEO menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek energi panas bumi," katanya pula.

Mereka, katanya lagi, tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.

Hal ini tercermin dalam upaya perusahaan untuk melibatkan komunitas lokal, melestarikan lingkungan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab.

Ketua Jaringan Pengusaha Nasional Riau (JAPNAS) dalam sambutannya menyampaikan PGE selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih Indonesia, PGEO juga turut berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menggantikan sumber energi konvensional, energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global.

Melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO terus berusaha untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia.

"Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PT Pertamina Geothermal Energy berusaha untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia. Dengan kapasitas terpasang yang kuat dan jaringan area operasi yang luas, perusahaan ini terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet kita," katanya pula.

Area operasi PGEO terdiri dari 13 wilayah kerja mulai dari Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali, Gunung Sibayak-Sinabung, Sungai Penuh, Hululais, Lumut Balai & Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, Seulawah.

PGEO telah berinvestasi dalam teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Mereka berupaya untuk mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah.

Menurut dia, inisiatif ini membantu memajukan teknologi energi panas bumi dan mendorong kemajuan industri. PGEO mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasional. Prioritas pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, perlindungan ekosistem, serta keterlibatan dengan komunitas lokal.

Selain itu, PGEO menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri.

"Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya guna mendorong inovasi dan pengembangan industri energi panas bumi yang lebih kokoh. PGEO aktif terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih di bidang energi panas bumi untuk berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang mendukung pertumbuhan industri dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat," demikian Fandrifal.
Baca juga: Pertamina Geothermal raup laba 92,7 juta dolar AS di semester I 2023
Baca juga: Analis : Saham PGEO berpotensi menguat ke level Rp920- Rp950 per saham