Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk meluncurkan program Layarku.

"Cara tersebut dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah OJK ​bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulsel dan Sulbar menginisiasi program literasi dan inklusi keuangan dengan nama Layanan literasi dan inklusi keuangan ke daerahku (Layarku)," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, melalui layanan Layarku yang sudah diluncurkan bersama Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sulsel Ichsan Mustari, Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman beserta perwakilan anggota FKIJK Sulselbar itu diharapkan perlindungan konsumen semakin dekat dengan masyarakat.

Untuk Layarku, lanjut dia, pihaknya mengapresiasi Kantor OJK Regional 6 Sulampua bersama seluruh tim FKIJK Sulselbar dan Pemerintah Sulsel yang selalu mendukung, karena itu pihaknya menunggu karya-karyanya ke depan yang tentunya akan didukung.

Friderica juga menekankan, kepada IJK untuk tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga harus selalu diiringi dengan program peningkatan literasi keuangan yang memadai. Ini sebagai bagian penting dari pelindungan konsumen agar terhindar dari sengketa dan perselisihan dengan konsumen di kemudian hari.

Program Layarku bertujuan untuk memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah Sulsel dan Sulbar untuk meningkatkan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat pedesaan.

Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sulsel Ichsan Mustari mendukung inisiatif OJK dan FKIJK Sulselbar melalui program Layarku sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Sulsel.

“Sulawesi Selatan itu dikenal sebagai kota para saudagar, itu yang menandakan inklusi keuangannya lebih cepat dibanding literasinya. Maka tinggal memang penguatan literasi, sejalan bersama OJK bagaimana memberikan pengetahuan jasa keuangan yang benar,” kata Ichsan.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2022, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Sulsel sebesar 36,88 persen dan Sulbar sebesar 46,49 persen.

Sementara, indeks inklusi keuangan di Sulsel telah mencapai 88,57 persen dan Sulbar masih sebesar 70,39 persen, khusus indeks literasi keuangan di Sulsel berdasarkan kategori perkotaan dan pedesaan hasil survei pada 2019, menunjukkan indeks literasi keuangan di perkotaan sebesar 38,54 persen jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yang baru mencapai 26,32 persen.

Program Layarku dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Sulsel dan Sulbar akan menjangkau hingga 3.701 desa termasuk 383 pulau yang di antaranya merupakan desa tertinggal.

Baca juga: OJK Sulampua fasilitasi pembahasan peluang perdagangan karbon

Baca juga: OJK Sulampua mencatat jasa keuangan Sulsel tumbuh positif

Baca juga: OJK Reg 6 catat kinerja positif perbankan Sulsel