Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan tidak ada pembicaraan tentang dirinya sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dalam pertemuannya dengan Ganjar Pranowo belum lama ini.

Pada akun media sosial Instagram @ganjar_pranowo, Ganjar mengunggah foto pertemuannya dengan Mahfud MD. Dalam kolom komen foto yang diunggah pada Minggu (10/9) tersebut, sebagian warganet mengaitkan bahwa Mahfud akan menjadi pendamping Ganjar di Pilpres 2024.

"Pertemuan dengan Pak Ganjar itu, ya, apa, ya, ngobrol-ngobrol ringan saja. Bicara soal, dia kan teman (saya), ya, dulu kan waktu di DPR itu, kami sering berdiskusi tentang pemberantasan korupsi, nostalgia sajalah, makan-makan; cuma begitu saja," kata Mahfud usai menghadiri rapat terbatas penanganan narkoba yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Mahfud menjelaskan pertemuan dengan Ganjar itu terjadi di suatu tempat. Dia menekankan tidak ada pembicaraan soal dirinya menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar dalam pertemuan itu.

"Ndak, ndak (tidak ada pembicaraan mengenai cawapres). Kami tahu bahwa keputusan itu ada di pimpinan partai dan pimpinan partai sudah punya pertimbangan-pertimbangan dan ukuran-ukuran sendiri. Oleh sebab itu, kami enggak bicara soal capres-cawapres," jelas Mahfud.

Baca juga: Mahfud sebut ditawari jadi cawapres Anies, tapi menolak

Dia menegaskan bakal calon pendamping Ganjar untuk Pilpres 2024 akan ditentukan oleh koalisi partai politik yang dipimpin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Ibu Megawati itu punya sumber-sumber yang sudah kayak survei yang terbuka disiarkan orang maupun survei sendiri; itu sudah punya," imbuhnya.

Dengan Megawati pun, Mahfud mengaku belum ada pembicaraan tentang dirinya bakal menjadi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar.

Mahfud menegaskan tidak perlu pula membahas mengenai bakal cawapres, baik dengan Ganjar, PDI Perjuangan, maupun partai lain; karena dia meyakini partai-partai sudah memiliki instrumen lengkap untuk menentukan pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung.

"Kalau bagi kami itu, ya, mudah-mudahan Tuhan memberi yang terbaik bagi Indonesia; bukan terbaik bagi orang yang ingin. Nah, itu saja yang kami bicarakan dan saya sudah sering makan bersama Ganjar. Cuma karena ini situasi politik begini, lalu jadi berita," katanya.

Baca juga: Mahfud MD soal masuk radar cawapres Ganjar: Biasa saja

Mahfud juga mengakui sering bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, terlebih sejak dirinya masih menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Sejak zaman BPIP, saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat, ya. Saya kan alumnus BPIP, sering ketemu Bu Megawati. Baru-baru (ini), dalam waktu belum lama ini, juga bertemu. Itu agak lama, tapi kami ndak bicara soal pilpreslah, karena saya tahu itu bukan domain saya untuk bicara. Ibu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang, begitu. Jadi, kami nggak bicara itu. Kami menghormati aja," kata Mahfud.

Dia mengungkapkan pertemuan-pertemuannya dengan Megawati dilakukan dalam rangka membahas situasi politik, ideologi, hingga konstitusi.

"Yang terakhir, saya bertemu (berdiskusi) masalah mahasiswa ikatan dinas yang dulu disekolahkan oleh Bung Karno di luar negeri, terus nggak bisa pulang selama puluhan tahun. Itu saya update ke Bu Mega," ujar Mahfud MD.

Baca juga: Mahfud MD dukung pencepatan jadwal pendaftaran capres-cawapres