Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengharapkan komponen lokal sudah terdapat pada perangkat-perangkat seluler bermerek lokal Indonesia pada 2016.

"Hampir semua komponen (ponsel) itu bisa diproduksi di Indonesia. Bahkan ada perusahaan yang sudah produksi panel layar sentuh di Tangerang. Produk itu sudah diekspor untuk perangkat modul tapi belum untuk ponsel," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Triharso, di Jakarta, Selasa.

Triharso yang ditemui di sela Pameran Produk Industri Elektronika dan Telematika 2013 mengatakan produsen komponen lokal yang khusus memasok untuk perangkat teknologi informasi, terutama ponsel, belum ada karena ketiadaan permintaan.

"Karena tidak ada produsen (yang meminta komponen lokal) di sini (Indonesia), mereka produksi itu (komponen) untuk dijual di luar (negeri)," kata Triharso.

Kemenperin, lanjut Triharso, menggandeng para produsen bermerek lokal dan pemasok komponen dalam negeri untuk berkolaborasi di industri telepon seluler.

Triharso mengatakan sejumlah produsen ponsel bermerek lokal seperti Cross Mobile, Advan, dan Polytron berkomitmen untuk memproduksi perangkat dengan komponen lokal di Indonesia.

"Potensinya (komponen lokal) besar. Ponsel impor legal yang masuk di Indonesia pada 2012 sebanyak 50 juta unit. Tahun ini diperkirakan mencapai 70 juta unit," kata Triharso.

Selain aspek perangkat keras, Kemenperin juga akan meningkatkan produksi komponen piranti lunak (software) lokal seperti sistem operasi seluler berbasis sumber terbuka (open source).