Anggota DPR ajak kaum muda ASEAN realisasikan ekonomi berkelanjutan
11 September 2023 13:44 WIB
Anggota DPR RI Dyah Roro Esti (tiga dari kiri) saat berbicara dalam ASEAN Future Generation Business Forum, yang digelar ASEAN Business Advisory Council Indonesia di Jakarta. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dyah Roro Esti mengajak kaum muda dari negara-negara di kawasan ASEAN untuk bergotong royong merealisasikan ekonomi berkelanjutan.
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, partisipasi kaum muda sangatlah penting.
"Bagi Indonesia, saat ini, populasinya lebih dari 50 persen masuk dalam kategori generasi milenial dan generasi Z," katanya saat berbicara dalam ASEAN Future Generation Business Forum yang digelar ASEAN Business Advisory Council Indonesia di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Menkominfo ajak kaum muda adaptif di era transformasi digital
Pada sesi diskusi tersebut, Roro Esti mengatakan anak muda bisa mengoptimalkan bonus demografi, yang 68 persen dari populasi masyarakat Indonesia masuk dalam umur produktif.
Indonesia membutuhkan anak muda untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi dan sosial berdasarkan bidang masing-masing.
"Kita juga perlu memiliki lebih banyak keterwakilan generasi muda di parlemen, di lembaga-lembaga politik untuk mendorong pertumbuhan yang diperlukan dan menekankan pada isu-isu yang tidak hanya dalam lima tahun ke depan, tetapi juga 20, 30 atau 40 tahun ke depan," ujar legislator muda tersebut.
Roro Esti melanjutkan kaum muda juga perlu menekankan untuk dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan negara-negara ASEAN menjadi sejahtera tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial, tanpa melupakan fakta bahwa memang harus memelihara dan menjaga lingkungan.
Menurut dia, bonus demografi yang saat ini dihadapi Indonesia memiliki banyak kesempatan, jika Indonesia melaksanakannya dengan baik dan dalam hal ini bagaimana Indonesia dapat memastikan bahwa populasi kaum muda memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara baik secara ekonomi, sosial, lingkungan, serta dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Baca juga: China-ASEAN Education Cooperation Week 2023 dibuka di Guizhou
Ia menyampaikan seluruh negara ASEAN mempunyai potensi untuk menjadi kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.
Pada 2050, diproyeksikan beberapa negara di ASEAN menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan Indonesia menjadi salah satu negara yang diproyeksikan menempati urutan empat negara dengan ekonomi terbesar di dunia diikuti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Roro Esti juga mengatakan perlunya kolaborasi dan gotong royong dari berbagai pihak dan sebagai anggota parlemen diperlukan kapasitas untuk membina kolaborasi tersebut melalui forum bilateral bekerja sama dengan pemerintah sebagai eksekutor untuk menyampaikan suatu pembicaraan menjadi aksi.
Dalam hal ini, tambahnya, tidak hanya pemerintah, tetapi peran warga negara serta berbagai sektor untuk menciptakan perubahan-perubahan tersebut.
Turut hadir dalam panel forum ini sejumlah perwakilan negara di ASEAN yakni Gracia Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia; YB Queenie Chong, Anggota Parlemen Brunei Darussalam; dan Ko Chuan Zhen, Group CEO dan Co-Founder Plus Xnergy; dengan moderator Hilmi Kartasasmita, Head of Indonesia & Strategic Initiatives Global Indonesia Professionals Association (GIPA).
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, partisipasi kaum muda sangatlah penting.
"Bagi Indonesia, saat ini, populasinya lebih dari 50 persen masuk dalam kategori generasi milenial dan generasi Z," katanya saat berbicara dalam ASEAN Future Generation Business Forum yang digelar ASEAN Business Advisory Council Indonesia di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Menkominfo ajak kaum muda adaptif di era transformasi digital
Pada sesi diskusi tersebut, Roro Esti mengatakan anak muda bisa mengoptimalkan bonus demografi, yang 68 persen dari populasi masyarakat Indonesia masuk dalam umur produktif.
Indonesia membutuhkan anak muda untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi dan sosial berdasarkan bidang masing-masing.
"Kita juga perlu memiliki lebih banyak keterwakilan generasi muda di parlemen, di lembaga-lembaga politik untuk mendorong pertumbuhan yang diperlukan dan menekankan pada isu-isu yang tidak hanya dalam lima tahun ke depan, tetapi juga 20, 30 atau 40 tahun ke depan," ujar legislator muda tersebut.
Roro Esti melanjutkan kaum muda juga perlu menekankan untuk dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan negara-negara ASEAN menjadi sejahtera tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial, tanpa melupakan fakta bahwa memang harus memelihara dan menjaga lingkungan.
Menurut dia, bonus demografi yang saat ini dihadapi Indonesia memiliki banyak kesempatan, jika Indonesia melaksanakannya dengan baik dan dalam hal ini bagaimana Indonesia dapat memastikan bahwa populasi kaum muda memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara baik secara ekonomi, sosial, lingkungan, serta dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Baca juga: China-ASEAN Education Cooperation Week 2023 dibuka di Guizhou
Ia menyampaikan seluruh negara ASEAN mempunyai potensi untuk menjadi kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.
Pada 2050, diproyeksikan beberapa negara di ASEAN menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan Indonesia menjadi salah satu negara yang diproyeksikan menempati urutan empat negara dengan ekonomi terbesar di dunia diikuti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Roro Esti juga mengatakan perlunya kolaborasi dan gotong royong dari berbagai pihak dan sebagai anggota parlemen diperlukan kapasitas untuk membina kolaborasi tersebut melalui forum bilateral bekerja sama dengan pemerintah sebagai eksekutor untuk menyampaikan suatu pembicaraan menjadi aksi.
Dalam hal ini, tambahnya, tidak hanya pemerintah, tetapi peran warga negara serta berbagai sektor untuk menciptakan perubahan-perubahan tersebut.
Turut hadir dalam panel forum ini sejumlah perwakilan negara di ASEAN yakni Gracia Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia; YB Queenie Chong, Anggota Parlemen Brunei Darussalam; dan Ko Chuan Zhen, Group CEO dan Co-Founder Plus Xnergy; dengan moderator Hilmi Kartasasmita, Head of Indonesia & Strategic Initiatives Global Indonesia Professionals Association (GIPA).
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: