Foto dari kamera digital menunjukkan retakan di dasar kawah gunung berapi yang mengalirkan lava ke permukaan kawah.
Badan Manajemen Kegawatdaruratan Hawaii menulis di X, media sosial dulunya dikenal sebagai Twitter, bahwa erupsi itu "tidak menimbulkan ancaman lava bagi masyarakat" meski partikel vulkanik dan gas dapat menyebabkan masalah pernafasan bagi orang yang terkena.
Letusan itu diawali dengan periode aktivitas seismik yang kuat dan "terangkatnya puncak" secara cepat, menurut USGS.
Sambil mengevaluasi erupsi, USGS mengubah warna kode penerbangan Kilauea dari oranye ke merah dan meningkatkan status gunung berapi dari "awas" ke "waspada".
Kilauea, yang berlokasi di area tertutup Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii, merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia.
Pada 2019, rangkaian gempa dan erupsi besar di Kilauea merusak ratusan rumah dan tempat usaha.
Sebelumnya, gunung berapi itu meletus pada Januari dan Juni di 2023.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kabut asap vulkanis Hawaii selimuti Kepulauan Marshall
Baca juga: Gunung berapi Kilauea meletus hancurkan puluhan rumah di Hawaii