Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran tetap kuat pada Agustus 2023, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4, atau tumbuh positif sebesar 1,3 persen secara year on year (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, mengatakan tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh subkelompok sandang yang meningkat, serta perbaikan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, barang lainnya, serta suku cadang dan aksesori.

Erwin menjelaskan secara bulanan, penjualan eceran diproyeksikan tumbuh positif sebesar 0,5 persen month to month (mtm), lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8 persen (mtm).

Perkembangan tersebut terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta suku cadang dan aksesori yang meningkat, serta perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan acara tahunan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada Juli 2023, IPR tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6 persen (yoy). Perkembangan itu didukung oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif.

Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8 persen (mtm), terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kontraksi, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh melambat sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1444 H.

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2023 dan Januari 2024 sesuai pola musiman, masing-masing tercatat sebesar 118,7 dan 134,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130.

Baca juga: BI: Fitch tahan rating kredit BBB bukti keyakinan atas stabilitas RI

Baca juga: Presiden Bank Dunia datang ke Indonesia untuk siapkan "playbook" baru

Baca juga: BI catat aliran modal asing keluar Rp2,52 triliun