KBRI Roma bawa diplomasi budaya angklung di Indonesian Cultural Night
10 September 2023 21:19 WIB
KBRI Roma menyelenggarakan Indonesian Cultural Night di Scarlatti Hall, Conservatorio Musica di San Pietro di Majella, Napoli, Italia, Kamis (7/9/2023). (ANTARA/HO-Gita Swara Nassa Angklung)
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma membawa diplomasi seni budaya instrumen angklung dalam penyelenggaraan Indonesian Cultural Night di Scarlatti Hall, Conservatorio Musica di San Pietro, Majella, Napoli, Italia.
Indonesian Cultural Night sendiri merupakan hasil kolaborasi antara KBRI Roma dengan Konsul Kehormatan Indonesia di Napoli, The Italian Institute Middle East and East Studies (ISMEO), Conservatorio Musica di San Pietro di Majella, Napoli, dan University of Naples L’Orientale.
“Diplomasi seni budaya Indonesia yang secara konsisten dilakukan oleh KBRI Roma merupakan komitmen untuk melestarikan instrumen angklung,” kata Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Roma Lefianna H. Ferdinandus dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Indonesian Cultural Night ini menampilkan pertunjukan seni musik dan tari Indonesia persembahan grup seni Gita Swara Nassa Angklung.
Gita Swara Nassa Angklung merupakan kelompok seni musik berbakat dari Nassa School di Bekasi beranggotakan 46 siswa-siswi untuk tingkat SD, SMP, SMA hingga alumni sekolah yang menjadi pemain angklung, pengiring musik dan penari.
Kelompok seni musik angklung tersebut memiliki misi untuk melestarikan angklung dan memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.
Lefianna menuturkan diplomasi seni budaya Indonesia yang secara konsisten dilakukan oleh KBRI Roma merupakan komitmen untuk melestarikan instrumen angklung sekaligus bentuk pengenalan dan interaksi budaya antara Indonesia dan Italia.
Terlebih lagi, dalam bermain angklung terkandung nilai-nilai seperti saling menghormati, gotong royong dan kerja sama yang terefleksi dari penampilan Gita Swara Nassa Angklung baik saat membawakan lagu-lagu tradisional Indonesia maupun barat.
Baca juga: Alunan gamelan menggema di Eurasian Music Festival 2023 Kota Moskow
Indonesian Cultural Night dihadiri oleh sekitar 200 lebih tamu undangan yang terdiri dari kalangan korps diplomatik, pejabat Pemerintah Kota Napoli, akademisi, media, diaspora Indonesia dan Friends of Indonesia.
Gita Swara memainkan alunan musik angklung dengan menampilkan total 11 lagu tradisional Indonesia dan barat yaitu Disney Love Medley, Bengawan Solo, Pizzicati Sylvia, Mojang Priangan, dan Bendera.
Kemudian juga lagu berjudul Santa Lucia, Bohemian Rhapsody, Medley Daerah, Kemenangan Hati, O Solemio dan We Are the Champions.
Gita Swara berkolaborasi dengan soloist asal Italia bernama Arturo Caccavale dan pertunjukkan angklung semakin meriah dengan persembahan tarian tradisional Indonesia serta persembahan lagu-lagu nusantara.
Selain itu, kegiatan ini ini juga dimanfaatkan oleh KBRI Roma untuk melakukan diplomasi kuliner berupa promosi sejumlah penganan dan makanan khas Indonesia yaitu lemper ayam, dadar gulung, klepon, panada, sate ayam dan onde-onde dan kopi serta teh.
Tak hanya itu, KBRI Roma juga melakukan promosi pariwisata dan destinasi unggulan Indonesia dengan menayangkan video Wonderful Indonesia dan pembagian brosur-brosur.
Baca juga: Karya perancang Indonesia memukau di Festival Industri Kreatif Rusia
Indonesian Cultural Night sendiri merupakan hasil kolaborasi antara KBRI Roma dengan Konsul Kehormatan Indonesia di Napoli, The Italian Institute Middle East and East Studies (ISMEO), Conservatorio Musica di San Pietro di Majella, Napoli, dan University of Naples L’Orientale.
“Diplomasi seni budaya Indonesia yang secara konsisten dilakukan oleh KBRI Roma merupakan komitmen untuk melestarikan instrumen angklung,” kata Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Roma Lefianna H. Ferdinandus dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Indonesian Cultural Night ini menampilkan pertunjukan seni musik dan tari Indonesia persembahan grup seni Gita Swara Nassa Angklung.
Gita Swara Nassa Angklung merupakan kelompok seni musik berbakat dari Nassa School di Bekasi beranggotakan 46 siswa-siswi untuk tingkat SD, SMP, SMA hingga alumni sekolah yang menjadi pemain angklung, pengiring musik dan penari.
Kelompok seni musik angklung tersebut memiliki misi untuk melestarikan angklung dan memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.
Lefianna menuturkan diplomasi seni budaya Indonesia yang secara konsisten dilakukan oleh KBRI Roma merupakan komitmen untuk melestarikan instrumen angklung sekaligus bentuk pengenalan dan interaksi budaya antara Indonesia dan Italia.
Terlebih lagi, dalam bermain angklung terkandung nilai-nilai seperti saling menghormati, gotong royong dan kerja sama yang terefleksi dari penampilan Gita Swara Nassa Angklung baik saat membawakan lagu-lagu tradisional Indonesia maupun barat.
Baca juga: Alunan gamelan menggema di Eurasian Music Festival 2023 Kota Moskow
Indonesian Cultural Night dihadiri oleh sekitar 200 lebih tamu undangan yang terdiri dari kalangan korps diplomatik, pejabat Pemerintah Kota Napoli, akademisi, media, diaspora Indonesia dan Friends of Indonesia.
Gita Swara memainkan alunan musik angklung dengan menampilkan total 11 lagu tradisional Indonesia dan barat yaitu Disney Love Medley, Bengawan Solo, Pizzicati Sylvia, Mojang Priangan, dan Bendera.
Kemudian juga lagu berjudul Santa Lucia, Bohemian Rhapsody, Medley Daerah, Kemenangan Hati, O Solemio dan We Are the Champions.
Gita Swara berkolaborasi dengan soloist asal Italia bernama Arturo Caccavale dan pertunjukkan angklung semakin meriah dengan persembahan tarian tradisional Indonesia serta persembahan lagu-lagu nusantara.
Selain itu, kegiatan ini ini juga dimanfaatkan oleh KBRI Roma untuk melakukan diplomasi kuliner berupa promosi sejumlah penganan dan makanan khas Indonesia yaitu lemper ayam, dadar gulung, klepon, panada, sate ayam dan onde-onde dan kopi serta teh.
Tak hanya itu, KBRI Roma juga melakukan promosi pariwisata dan destinasi unggulan Indonesia dengan menayangkan video Wonderful Indonesia dan pembagian brosur-brosur.
Baca juga: Karya perancang Indonesia memukau di Festival Industri Kreatif Rusia
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: