Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengatakan partai politik cenderung mencari orang yang memiliki sumber daya uang atau berduit untuk menjadi calon anggota legislatif.
"Mereka memiliki uang dari pribadi sendiri atau bahkan dari perusahaan tertentu," kata Sebastian Salang dalam diskusi bertajuk "Mencegah Dana Asing dan Dana Haram Pada Pemilu 2014" di Jakarta, Senin.
Menurut Sebastian, caleg yang mendapat pendanaan dari perusahaan harus diawasi karena caleg seperti itu biasanya mendapatkan tugas untuk memperjuangkan proyek untuk perusahaan tersebut.
Menurut dia, politisi tersebut juga diminta untuk mengamankan kegiatan perusahaan tersebut sehingga kebijakan yang dihasilkan legislatif menguntungkan korporasi.
"Beberapa pihak pernah mengungkapkan hal itu, dan ada kejadian caleg tersebut tidak bisa memberikan proyek tersebut kepada perusahaan yang mendukungnya," ujarnya.
Sebastian juga mengatakan perlunya mengawasi pemberian dana dari perusahaan kepada parpol. Namun, pengawasan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada KPU dan Bawaslu.
"KPU tidak mungkin mengawasi, membuat peraturan saja `ngawur` dan caleg ganda tidak bisa mengatasi. Jangan berharap KPU dan Bawaslu bisa ketat mengontrolnya," kata Sebastian.
Menurut dia, elemen masyarakat sipil harus ikut mengawasi pendanaan parpol.
"Saya rasa setelah Pemilu 2014 korupsi akan meningkat karena besaran dana kampanye semakin besar. Ada upaya untuk mengembalikannya," katanya. (I028/S024)
Formappi: parpol cenderung cari caleg berduit
29 April 2013 21:58 WIB
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang.(ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: