Jakarta (ANTARA) - Hajat Betawi Condet 2023 yang digelar
Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0.126 Pangeran Geger-Bayangan Hitam Condet pada Sabtu (9/9) dan Minggu merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan Betawi.

Kegiatan yang digelar di Jalan Batu Ampar III, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, itu mengangkat tema "Merawat Tradisi Betawi Dalam Kebhinekaan".

"Ini sebagai salah satu upaya melestarikan budaya Betawi, khususnya di kawasan Condet," kata Ketua Panitia Hajat Betawi Condet, Slamet Riyadi ketika ditemui di sela-sela kegiatan itu di Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu.

Hajat Betawi Condet yang ketiga ini dimeriahkan dengan beragam acara budaya dan seni Betawi. Antara lain gambang kromong, tarian khas Betawi, lenong dan bintang tamu band lokal Betawi asal Jakarta, yaitu BiangKerok Band.

Baca juga: Lestarikan budaya, masyarakat gelar Festival Hajat Bumi Kramat Ganceng

Tak hanya budaya Betawi, Hajat Betawi Condet juga menyuguhkan kolaborasi seni dan budaya Indonesia yang apik, seperti tarian asal Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Ini sesuai dengan tema.merawat kebudayaan Betawi dengan kebhinekaan. Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk terus melestarikan kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia yang memang memiliki keberagaman suku dan budaya, tetapi tetap satu tujuan," kata Riyadi.

Dalam acara itu, pengunjung juga bisa berkeliling dan berbelanja aneka produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dihadirkan dalam acara Hajat Betawi Condet 2023. Ada sekitar 92 pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam acara itu.

Penanggung Jawab Acara Hajat Betawi Condet 2023, WA Ubhay mengatakan, Hajat Betawi Condet 2023 diharapkan bisa mengangkat dan memperkenalkan budaya Betawi dan Indonesia yang belum dikenal secara luas.

Baca juga: Palang pintu "si penjaga" kelestarian budaya Betawi

Selain itu, kegiatan ini merupakan wadah untuk para generasi muda untuk menumpahkan ide kreatif dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami ingin mengangkat budaya Betawi agar terhindar dari budaya luar (yang sifatnya merusak) yang masuk agar generasi muda tidak terlalu mengikuti jaman," kata Ketua FBR Gardu 0126 Bayangan Hitam Condet itu.

Dia berharap budaya Betawi yang memiliki tingkat kreativitas tinggi dapat lebih dikenal lagi di tingkat nasional hingga ke mancanegara.

Condet tempat lahirnya kesenian khususnya Betawi, mempunyai kekuatan untuk kebangkitan budaya Betawi. Pihaknya terus berkolaborasi dengan budaya Indonesia lainnya agar budaya-budaya nasional tak hilang dari penerus-penerus kaum milenial atau kaum muda.

"Mereka inilah yang akan meneruskan kreativitas budaya-budaya Indonesia," kata Ubhay yang mengatakan bahwa panitia penyelenggara menargetkan jumlah pengunjung pada kegiatan itu mencapai 2.000 orang.