Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia, dan PT Taspen akan membentuk bank patungan (joint venture) dengan membeli saham right issue yang diterbitkan Bank Sinar Harapan Bali.
"Kami optimis joint venture ini dapat memperkuat akses masyarakat pada layanan keuangan (financial inclusion). Terlebih bank tersebut akan fokus mengembangkan sektor UMKM sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin usai penandatanganan kerjasama di Jakarta, Senin.
Pada kesepakatan tersebut, transaksi akan dilakukan melalui mekanisme right issue di mana Bank Sinar Harapan Bali akan menerbitkan saham baru senilai Rp400 miliar. Saham itu akan diserap oleh ketiga BUMN tersebut.
Bank Mandiri tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas, sementara kepemilikan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing 20,2 persen.
Penyetoran modal akan segera dilakukan setelah memenuhi ketentuan yang berlaku sebagai bentuk realisasi perjanjian itu.
"Kami juga berharap melalui kerjasama ini kita bisa bersinergi bisnis bersama bukan hanya menambah line bisnis masing-masing," ujar Budi.
Bank Mandiri, Pos Indonesia, dan Taspen berkomitmen mengembangkan Bank Sinar Harapan Bali untuk menjadi bank yang fokus pada segmen menengah ke bawah.
Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana, kesepakatan tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi komitmen perseroan untuk mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki oleh Pos Indonesia di seluruh Indonesia.
Saat ini, Pos Indonesia memiliki 3.726 kantor pos online dari 3.800 kantor pos. Selain itu juga ada lebih dari 1.380 agen pos di seluruh Indonesi yang online.
"Melalui kerjasama ini, pelanggan Pos Indonesia yang tersebar hingga ke pelosok Tanah Air bisa mendapatkan layanan produk dan jasa perbankan yang lebih optimal," ujar Ketut.
Tiga BUMN bentuk bank joint venture
29 April 2013 19:05 WIB
Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (ANTARA/Reno Esnir)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: