Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menyiapkan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di bandar udara dan pelabuhan laut internasional sebagai antisipasi penularan wabah flu burung jenis baru H7N9 yang melanda China.
"Kita sudah mengecek dan semua peralatan dalam keadaan siap, hanya memang ada kesepakatan WHO dengan negara kawasan Asia Tenggara untuk belum mengaktifkan alat itu saat ini," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektroniknya di Jakarta, Senin.
Dinas Kesehatan di seluruh provinsi, kata dia, juga telah diminta untuk siaga mengamati kemungkinan munculnya kasus flu burung di wilayahnya, termasuk bagi jenis baru H7N9.
"Saya telah mengirimkan beberapa kali surat edaran dan meng-"update" situasi dari waktu ke waktu. Dinas kesehatan juga diminta untuk mencek logistik yang ada, seperti APD dan oseltamivir," kata Tjandra.
Rumah sakit juga diminta untuk mempersiapkan sarana dan prasarana serta mewaspadai bila ada kejadian infeksi saluran pernafasan akut (SARI/severe acute respiratory infection) yang tidak jelas penyebabnya dan agar ditangani dengan saksama.
"Rumah sakit juga diminta melaporkan kasus-kasus yang dicurigai ke Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan," kata Tjandra.
Kementerian Kesehatan juga mulai melakukan kegiatan surveilans bagi kasus penyakit menyerupai influenza (ILI/influenza like ilness) dan SARI dengan ketat serta melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk surveilans terhadap hewan.
Bandara dilengkapi scanner suhu tubuh demi antisipasi H7N9
29 April 2013 16:17 WIB
Sebuah layar monitor menunjukkan seorang anak yang menurut keterangan petugas rumah sakit terinfeksi virus flu burung galur H7N9 di Rumah Sakit Ditan, Beijing, China, Sabtu (13/4). (REUTERS/Stringer)
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: