Kapuas Hulu (ANTARA) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terus meningkat dari 107 orang pada minggu pertama September 2023 saat ini meningkat menjadi 129 orang yang terserang DBD.

"Ada peningkatan dari minggu lalu dan upaya penanganan terus kami lakukan baik penanganan penderitaan DBD maupun upaya pencegahan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Kastono, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu.

Disampaikan Kastono, tercatat pada 7 September 2023, DBD tersebar di 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Adapun rincian sebaran yang terserang penyakit DBD tersebut yaitu di Kecamatan Seberuang sebanyak 27 orang, Putussibau Selatan 22 orang, Bunut Hulu 10 orang, Putussibau Utara 13 orang, Semitau 14 orang, Empanang enam orang, Batang Lupar enam orang, Embaloh Hulu enam orang, Pengkadan empat orang, Hulu Gurung enam orang, Boyan Tanjung tiga orang, Kalis empat orang, Silat Hilir enam orang, Badau satu orang dan Kecamatan Mentebah satu orang.

Menurut dia, petugas kesehatan terus melakukan upaya pencegahan dengan memberantas sarang-sarang nyamuk serta melakukan penanganan bagi penderitaan DBD dan rata-rata DBD menyerang anak-anak.

Baca juga: 19 orang di Kalimantan Barat meninggal akibat Demam Berdarah
Baca juga: Masyarakat diimbau antisipasi penyakit DBD


Menurut Kastono, pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan pengasapan atau pun fogging dan juga pembunuh jentik nyamuk abate.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kasus DBD tersebut, namun dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan turut serta untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan masing-masing, terutama jika ada genangan air atau tempat-tempat yang ada penampungan air seperti tong, kalengan serta sejumlah sampah yang bisa tempat nyamuk bersarang.

"Kami mengajak masyarakat untuk memperhatikan lingkungannya agar bisa sama-sama memberantas sarang nyamuk," katanya.

Selain itu, bagi masyarakat atau orang tua yang memiliki demam panas segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat agar bisa dilakukan penanganan secara dini.

"Jangan ragu memeriksakan diri atau membawa keluarga maupun anak jika ada demam, karena nanti akan dicek terlebih dahulu, jika DBD maka dapat segera ditangani," kata Kastono.

Baca juga: Wamenkes: Peningkatan kasus DBD terjadi setiap tahun
Baca juga: DPR dan Kemenkes luncurkan Koalisi Bersama "KOBAR" Lawan Dengue
Baca juga: Dinkes: 31 kasus DBD ditemukan di Kota Bengkulu selama 2023