Direktur Proyek Misi Lestari 2023 Astrid Candrasari dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa sebuah foto dapat menceritakan seribu kisah tentang alam.
"Sedangkan berlari tidak selamanya sekadar olahraga dan menguji ketahanan diri, tetapi juga membuat kita lebih peka dengan alam lewat udara yang kita hirup, pemandangan yang kita lihat, dan keindahan yang kita rasakan," kata Astrid.
Kegiatan Misi Lestari 2023 diawali kontes foto dengan periode pendaftaran hingga 29 September 2023.
Pameran foto peserta terpilih disertai kegiatan klinik pendamping dan gelar wicara dari para juri dilakukan pada 6-12 November 2023.
Baca juga: YKAN dukung praktik pengelolaan hutan secara lestari
"Dewan juri Arbain Rambey, Riza Marlon, dan Marrysa Tunjung Sari akan memilih 12 pemenang per kategori dari 50 foto terbaik khusus dari Indonesia," katanya.
Sedangkan, olahraga lari menjadi upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya konservasi alam di Indonesia.
Peserta olahraga lari diberi kesempatan untuk dapat melakukan aksi nyata dengan memecahkan misi berkaitan dengan kelestarian alam. Mereka perlu melakukan unlock donasi dan menyelesaikan misi dalam satu tim, hal ini didasari pada kegiatan konservasi yang dilakukan secara gotong royong.
Baca juga: YKAN dukung pelestarian mangrove di Berau
"Seluruh donasi disalurkan untuk mendukung kelestarian alam Indonesia, terutama keberlanjutan program perlindungan kawasan konservasi perairan dan pengembangan komoditas kakao lestari di Berau, Kalimantan Timur," katanya.
Spesialis Terumbu Karang YKAN Rizya Ardiwijaya mengatakan Kabupaten Berau merupakan salah satu wilayah Indonesia dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.
Sekitar 72 persen wilayah di Berau masih tertutup hutan tropis alami yang menjadi tempat tinggal bagi ekosistem. Adapun perairannya termasuk dalam wilayah Segitiga Terumbu Karang Dunia yang menjadi habitat beragam spesies terumbu karang dan ikan.
Baca juga: YKAN ajak masyarakat dukung kampanye konservasi laut global