Dia menyebutkan, penurunan kadar polutan itu tercatat sejak awal alat tersebut mulai dioperasikan hingga 4 September 2023.
Adapun penurunan tersebut berdasarkan pengukuran dari Stasiun Pengukuran Kualitas Udara (SPKU) mobile yang terpasang di Lapangan Balai Kota DKI Jakarta.
Namun, saat ini dia mengaku belum mendapatkan laporan terbaru dari hasil uji coba penggunaan alat tersebut. Tetapi kecenderungan PM 2,5 yang sudah turun tak mengalami kenaikan lagi.
Baca juga: Kantor swasta di DKI terapkan WFH hingga 75 persen
Baca juga: Legislator desak DKI bagikan data uji emisi kepada pengelola parkir
"Saya belum dapat lagi data dari tanggal 5 sampai 8 hari ini," ujar Erni Pelita Fitratunnisa
yang biasa dipanggil Fitri.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai membuat kabut air dari atap gedung menggunakan pompa bertekanan tinggi di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, sebagai upaya mengurangi dampak polusi udara.