Jakarta (ANTARA) - Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023, perhelatan global mengenai isu-isu keberlanjutan di Asia Pasifik, menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diharapkan berkontribusi kepada transisi energi hijau dan ekonomi inklusif yang lebih cepat di Indonesia. "Selama dua hari ini, 7-8 September ISF digelar untuk yang pertama di Jakarta. Alhamdulilah berjalan lancar. Jadi dari beberapa kegiatan ada juga semacam penandatanganan Letter of Intent (LoI) atau penandatanganan MoU," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin dalam ISF 2023 yang digelar di Jakarta, Jumat.

Kegiatan yang digelar Kemenko Marves bekerja sama dengan Kadin Indonesia ini menghasilkan penandatanganan MoU antara PT PLN (Persero) dan Karbon Korea Co, Ltd tentang kerjasama dan implementasi teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture, Utilization and Storage Technology).

Penandatanganan LoI juga dilakukan antara Stanford Doerr School of Sustainability dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mengembangkan kolaborasi penelitian dengan ibu kota baru Indonesia, Nusantara.

Rachmat berharap, penandatanganan dengan Stanford dapat menciptakan outlet atau cabang di IKN.

"Harapan kita juga bisa ciptakan Stanford branch atau outlet di IKN. Kita dari pemerintah Indonesia dan Kadin. Kami ingin kerja sama lebih lanjut dengan Stanford," ujarnya.

Penandatanganan kesepahaman juga dilakukan PT Vale dan PT PLN untuk penguatan ketersediaan energi di Grid Sulawesi, lalu Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi dan PT PLN (Persero) terkait kegiatan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari program pertanggungjawaban sosial dan lingkungan.

Kemudian China EV 100 dan PT Utomo Chargeplus Indonesia mengenai riset bersama terkait kerja sama kendaraan listrik.

Serta penandatanganan LoI terkait pengembangan fasilitas Modul Solar photovoltaic (Solar PV) dan BESS untuk mendorong pertumbuhan industri energi terbarukan Indonesia dan menghasilkan energi hijau.

Dalam perhelatan yang dihadiri perwakilan dari 41 negara ini juga diluncurkan Pertamina Sustainable Academy, sebuah Akademi minyak & gas berkelanjutan yang berskala besar pertama di Asia serta deklarasi bersama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan PT PLN (Persero) tentang dukungan infrastruktur pengisian daya dan ekosistem penukaran baterai untuk kendaraan listrik berbasis baterai.


Baca juga: Kemenko Marves: Kolaborasi dukung penciptaan ekosistem bisnis hijau
Baca juga: Pertamina ungkap strategi hadirkan energi berkelanjutan di Indonesia
Baca juga: MenkoMarves: Indonesia punya 3.600 gigawatt energi terbarukan